Epaper Koran Baubau Post Edisi 25 September 2024Epaper Koran Baubau Post Edisi 25 September 2024

Epaper Koran Baubau Post Edisi 25 September 2024

Baca Epaper Koran Baubau Post Edisi 25 September 2024 Versi PDF

 

 

Baca Epaper Koran Baubau Post Edisi 25 September 2024

01 4 rotated 02 4 rotated 03 4 rotated 04 4 rotated 05a rotated 06 4 rotated 07 4 rotated 08 4 rotated

Baca Epaper Koran Baubau Post Edisi Lainnya

Baca Berita Lainnya:

BAUBAU, BP-Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, SP, M.Si saat menerima kunjungan dari tim Kementerian Koordinator Marvest di Rujab Wali Kota Baubau. Senin malam (27/5/2024) mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau ingin menjadikan Baubau sebagai Hub maritim di Timur Indonesia. “Pj Walikota Baubau Dr Rasman Akan Tuntaskan Persoalan Pelabuhan Laut, Udara, dan Konektivitas untuk Wujudkan Hub Maritim di Timur Indonesia.”

Ada tiga persyaratan untuk mewujudkan itu yakni yang pertama pelabuhannya harus bagus. Karena itu, pihaknya bersama kepala KSOP sama-sama berjuang menjadikan pelabuhan Baubau ini sebagai pintu masuk Indonesia timur melalui laut.

Pj Walikota Baubau Dr Rasman Akan Tuntaskan Persoalan Pelabuhan Laut, Udara, dan Konektivitas untuk Wujudkan Hub Maritim di Timur Indonesia
Pj Walikota Baubau Dr Rasman Akan Tuntaskan Persoalan Pelabuhan Laut, Udara, dan Konektivitas untuk Wujudkan Hub Maritim di Timur Indonesia

Selain lewat laut yang kedua adalah melalui udara. Sedangkan yang ketiga adalah konektivitas digitalnya juga harus ada. Oleh sebab itu, melihat Baubau itu tidak bisa ditinggalkan kalau mau ini membangun koridor kabel ke Timur Indonesia.

”Mana ada kabel dari Makassar langsung ke Ambon? tidak akan kuat dan dari NTT atau NTB mau langsung ke Morowali tidak akan kuat karena jaraknya lebih dari 400 km. Nah kalau masuk ke Baubau bisa menghubungkan kemana-mana, ke Wakatobi bisa, ke Kendari bisa, ke Selayar turun ke NTB bisa makanya Baubau harus menjadi Hub konektivitas digital.

Jadi kalau Baubau mau menjadi Hub, pelabuhannya harus bisa menghubungkan Barat ke Timur, bandara nya harus bisa menghubungkan Sulawesi Tenggara kepulauan bahkan sampai ke Ambon atau mungkin ke Surabaya dan konektivitas digitalnya itu harus masuk ke Baubau,”ujarnya.

Ditambahkan, Kota Baubau ini sudah berdiri sejak tahun 2001. Baubau ini memang dibuat sebagai sentralnya Sulawesi Kepulauan. Bahkan di DPD RI sudah diusulkan sebagai salah satu rencana pemekaran Sulawesi Tenggara dan pusat pemerintahannya ada di Baubau.

Wilayah sekitarnya juga memiliki sentral produksi hasil kelautannya melimpah. Ada Buton, Buton tengah, Buton Selatan, Bombana dan Wakatobi. Inilah yang menyebabkan Baubau menjadi sentral bagi wilayah sekitarnya. Sehingga cita-cita untuk menjadikan Baubau sebagai Hub maritim di timur Indonesia bisa terpenuhi jika hal-hal diatas tadi bisa dituntaskan.

F01.1c

Ditempat yang sama, Ikhsan Triayanto dari PT. Jejaring Mitra Persada mengakui, Baubau ini sendiri merupakan bagian dari jalur Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang dibangun di Indonesia bagian tengah. PT. Jejaring Mitra Persada yang merupakan bagian dari Triasmitra Grup salah satunya proyek yang dilakukan adalah membangun SKKL di Indonesia bagian tengah.

“Kami bergerak dibidang pembangunan kabel bawah laut (fiber optik) dan tentu saja Indonesia bagian tengah ini tujuan utamanya adalah tentu saja memaksimalkan utilitas palapa ring tengah maupun palapa ring timur, kemudian yang kedua menambah kemajuan komunikasi telekomunikasi di IKN nantinya karena salah satu segmen kami nantinya di Makassar itu akan kita pasang staf kabel yang ke depannya kita akan sambung ke Ibu Kota Indonesia yang baru. Setelah dari Baubau kita akan ke Wakatobi untuk melanjutkan survei,”ungkapnya.

baca juga:

Sementara itu, turut hadir dalam pertemuan dengan Pj Wali Kota Baubau selain Kemenko Marvest RI yakni, KKP, Jaladara, Triasmitra, Kemenham, Pushidrosal, KPLP, Ditnav, Ditnav Kendari, KSOP Baubau dan PUPR Kendari.(*)

Baca berita lainnya:

BUSEL, BP – Tim Rescue SAR gabungan Baubau mengevakuasi puluhan penumpang kapal yang mengalami kebocoran di sekitar Perairan Batauga Kabupaten Buton Selatan (Busel) Sulawesi Tenggara. Kamis (16/05/2024). “Tim Gabungan SAR Baubau Evakuasi 36 Penumpang Kapal Q Ekspres Menuju Batu Atas yang Alami Kebocoran di Perairan Busel,”

Dengan mengerahkan empat buah perahu karet (long boat) 30 penumpang dan enam awak kapal penumpang Q Ekspress berhasil diselamatkan menuju Pelabuhan Batu Atas setelah dua jam terombang-ambing dilautan.

Tim Rescue SAR Gabungan Baubau evakuasi 30 penumpang Kapal Q Ekspres saat mengalami kebocoran di Perairan Batauga Kabupaten Busel. Tim Gabungan SAR Baubau Evakuasi 36 Penumpang Kapal Q Ekspres Menuju Batu Atas yang Alami Kebocoran di Perairan Busel
Tim Rescue SAR Gabungan Baubau evakuasi 30 penumpang Kapal Q Ekspres saat mengalami kebocoran di Perairan Batauga Kabupaten Busel. Tim Gabungan SAR Baubau Evakuasi 36 Penumpang Kapal Q Ekspres Menuju Batu Atas yang Alami Kebocoran di Perairan Busel

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Kendari, Muhamad Arafah mengatakan kapal tersebut bocor setalah bertolak dari Kota Baubau menuju Pulau Batu Atas sekitar pukul 10.00 WITA.

 

Arafah mengungkapkan setelah berhasil dievakuasi ke long boat tim SAR, selanjutnya seluruh penumpang dibawa menuju pulau terdekat Desa Masiri untuk dipindahkan ke Kapal SAR RB 210.

“Pada pukul 14.30 WITA seluruh penumpang di mobilisasi dengan menggunakan kapal RB 210 untuk dibawa menuju tujuan akhir Pelabuhan Pulau Batu Atas,” ungkap Arafah.

baca juga:

Diketahui beberapa unsur terlibat dalam proses evakuasi tersebut yakni dari Palang Merah Indonesia (PMI) Baubau dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton Selatan. (*)

Visited 15 times, 1 visit(s) today