Peliput: Amirul
BATAUGA, BP – Ketua DPRD Busel La Usman mengaku telah mengantongi sejumlah sampel peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), setelah melakukan pertemuan dengan Ketua Komisi B DPRD Kota Bogor Jenal Mustakim, dalam agenda Kajian Antar Daerah (KAD), di Kota Bogor Rabu (26/07).
Melalui via telpon, La Usman mengatakan KAD di Kota Bogor Komisi I dan III dilakukan untuk mempelajari potensi unggulan Pemerintah Bogor dalam menerapkan regulasinya sehingga dapat meningkatkan sumber PAD, kemudian beberapa potensi itu bakal disinkronkan dengan kondisi di Busel.
“Mereka ini (Pemerintah eksekutif dan legislatif Bogor, red) sangat jeli melihat potensi sumber PAD yang ada di Bogor ini, kalau hasil koordinasi kita dengan ketua Komisi B adalah perlunya antara pemerintah daerah dan DPRD untuk melakukan pendataan, dan diskusi serta kajian, kemudian melakukan identifikasi sehingga dapat menerapkan sumber PAD yang ada di Busel, misalnya PDAM dan potensi yang lainnya,” tuturnya.
Dijelaskan, sejumlah persoalan daerah menyangkut regulasi dan strategi penyusunan Perda penarikan retribusi guna peningkatan PAD tuntas dibahas didalam pertemuan itu. Kata Usman, Ketua Komisi B DPRD Kota Bogor Jenal telah memaparkan kondisi dan sumber PAD Bogor yang saat ini berjumlah Rp 720 miliar dengan APBD Rp 2,3 triliun.
“Kalau kita mendengar penjelas Ketua Komisi B, pendapatan terbesar Kota Bogor diambil dari sektor jasa dan pungutan retribusi. Kami juga menanyakan strategi transaksi jual beli atau besaran harga suatu bidang, NJOP. Ini juga juga kami sudah ketahui dan masih banyak lainnya yang kami terima dalam KAD kali ini di Bogor,” pungkasnya.
Untuk diketahui, KAD ini merupakan tindak lanjut dari hasil masa sidang kedua DPRD Busel. Dari 20 anggota DPRD di Busel (termasuk unsur pimpinan) terbagi atas tiga kelompok berdasarkan jumlah komisi di DPRD Busel. Komisi I dan III melaksanakan KAD di Bogor, sedang Komisi II di Bali.
Kunjungan tersebut dihadiri semua anggota Komisi I dan III DPRD Busel yakni La Usman, Aliadi, La Hijirah, WD Husnia, WD Risna, Joemi, H La Ode Badaruddin, La Ode Harfan, Hasan Alif Mursalim, La Zeu, La Muhadi dan La Suhadi, sedangkan sisanya berada di Bali.(*)

