F04.2 Ilustrasi- Ilustrasi

Peliput: Amirul

BATAUGA,BP – Kabupaten Buton Selatan (Busel) masih kekurangan tenaga pengajar baik ditingkat SD hingga SMP. Dijenjang pendidikan tingkat SD misalnya guru kelas pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes), pendidikan agama islam masih kurang, begitu pula tenaga pendidik untuk jenjang TK.

Kepala Dinas Pendidikan Busel, Safilin saat ditemui Baubau Post beberapa waktu lalu mengatakan, secara keseluruhan tenaga guru di Busel tahun 2017 masih sangat kurang. Dilihat dari perbandingan rasio jumlah ideal guru dan murid sudah tidak tepat, di Busel guru SD mengajar 34 murid dalam kelas, untuk SMP, 1 banding 22 yang idealnya satu guru banding 20 murid

“Jumlah guru sudah tidak sebanding dengan jumlah murid, memang harus ada penambahan jumlah tenaga pengajar, jika ditahun mendatang diadakan perekrutan CPNS, tentu diutamakan guru SD dan TK,” jelasnya.

Sedangkan, tenaga pendidik jenjang TK, minimal setiap desa dan kelurahan mempunyai satu sarana TK dan satu sarana Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), langkah itu belum tercapai, bahkan dari beberapa TK dan Paud yang ada di Busel, tenaga pendidiknya belum ada yang Pegawai Negeri Sipil (PNS), mayoritas masih berstatus pegawai tidak tetap.

Untuk mengantisipasi sementara kurangnya tenaga pendidik tingkat TK, SD dan Paud, Mantan Kepala BKDD Busel ini mengaku akan merangcang pengrekrutan pegawai pemerintah dengan Perjanjian Kontrak atau yang dikenal dengan sebutan P3K. Direncakan, pada tahun 2018 mendatang jelas dengan regulasinya, akan tetapi disesuaikan dengan kondisi anggaran.

Dari data sebaran tenaga pendidik di Busel khususnya tingkat SMP, wilayah daratan yang terbesar sementara wilayah ke pulauan masih kurang, Sehingga pihaknnya akan melihat dan memverifikasi guru tingkat SMP, sehingga ada pemerataan di seluruh wilayah Busel baik didaratan maupun di kepulauan.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today