F01.1 Dari kiri Andina Latif dan Ardi SSi APt Pendiri Akbid Buton Raya ketika diwawancara usai mediasi di PN Baubau. Foto Yuhandri HardimanDari kiri Andina Latif dan Ardi SSi APt Pendiri Akbid Buton Raya ketika diwawancara usai mediasi di PN Baubau. Foto Yuhandri Hardiman

– Atas Dasar Itu La Ode Irianto Diduga Geser Ardi SSi APt Sebagai Direktur

Laporan; Yuhandri Hardiman

BAUBAU, tribunbuton.com – Direktur Akbid Buton Raya Ardi SSi APt menjadi korban dan hilang segala haknya setelah hilangnya namanya di akta pendirian Akademi Buton Raya. Hal ini diduga kuat hasil persekongkolan antara Ketua Yayasan Akbid Buton Raya La Ode Irianto dan pejabat pembuat notaris Musnawir SH.

Ardi menjelaskan penghilangan namanya dan nama pembina yayasan Andina Latif di akta pendirian tanpa sepengetahuan keduanya. Perbuatan Musnawir kata Ardi merupakan kejahatan luar biasa, tidak patuh dan taat kepada kode etik notaris.

“Saya duga La Ode Irianto dan Notaris Musnawir ini bersekongkol menghilangkan nama istri saya sebagai pembina yayasan pendidikan Ali Ilham,” kata Dirut Akbid Buton Raya yang menyusun dokumen pendirian Akbid Buton Raya tahun 2007.

Terkait pencoretan namanya tanpa berita acara dan tanpa sepengetahuannya sudah diprotes sejak tahun 2014. Musnawir dimintai pertanggungjawabannya terkait pergantian akta notaris tanpa sepengetahuannya itu. Pihaknya ingin hal ini diselesaikan secara kekeluargaan tetapi Musnawir dan La Ode Irianto dan meminta agar hal ini diproses hukum saja.

“Kalau dia bilang tidak ada perannya Musnwir, lalu perannya membuat akta perubahan dengan menghilangkan nama istri saya Andina Latif sebagai salah satu pembina yayasan itu apa namanya???” Katanya penuh tanya.

“Maka sudah saatnya saya menggugat mereka untuk mencari keadilan karena ide pendirian Akbid Buton Raya itu murni ide dari saya secara pribadi,” katanya lagi.

Diduga Musnawir bukan baru kali ini digugat dengan kasus serupa mengganti nama dalam notaris secara diam-diam. Hal yang sama ia pernah digugat di Pengadilan Negeri (PN) baubau pada kasus Yangpa yang kuga masih sementara berlangsung.

Sementara itu, Notaris Musnawir ketika dikonfirmasi di kantornya rabu sore (08/11) tidak berada di tempat. Saat dhungi via telepon selulernya juga tidak atif. (***)

Visited 4 times, 1 visit(s) today