F6.4 Wakil Walikota Baubau Ahmad Monianse kedua dari kiri saat menghadiri Workshop Historic Urban Landscape Baubau Menuju Kota Pusaka DuniaWakil Walikota BaWakil Walikota Baubau, Ahmad Monianse (kedua dari kiri) saat menghadiri Workshop Historic Urban Landscape Baubau Menuju Kota Pusaka Duniaubau, Ahmad Monianse (kedua dari kiri) saat menghadiri Workshop Historic Urban Landscape Baubau Menuju Kota Pusaka Dunia

Peliput: Gustam

BAUBAU, BP- Menjadi salah satu kota pusaka di Indonesia, Kota Baubau kini menyiapkan diri menuju kota pusaka dunia. Kota Baubau yang dulunya merupakan pusat Kesultanan Buton memiliki banyak peninggalan sejarah. Hal itu bisa menjadi amunisi menjadikan kota pemilik benteng terluas di dunia itu sebagai kota pusaka dunia.

Keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau menuju kota pusaka dunia itu, terbukti dengan digelarnya Workshop Historic Urban Landscape Baubau Menuju Kota Pusaka Dunia, di Aula Kantor Walikota Baubau, rabu (28/11).

Workshop yang dihadiri sejumlah komunitas, budayawan, SKPD terkait, termasuk para camat dan lurah itu, dibuka resmi Wakil Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse.

Menghadirkan narasumber dari BPCB Sulsel La Ode Muh Aksa, BPPI Heritage Advisor ‘Kota Pusaka’ Aristia Kusuma, Koordinator Bidang Pariwisata, Sejatah dan Religi Kementerian Pariwisata Agus Hartono, dan ICCN Ceo Rumah Sanur Arief Budiman.

Dalam sambutannya, La Ode Ahmad Monianse ingin workshop tersebut melahirkan gagasan-gagasan kreatif untuk menyongsong Kota Baubau menuju kota pusaka dunia.

“Melalui workshop ini mari bersama-sama kita mencari titik temu untuk membangun Kota Baubau kedepannya,” katanya.

Orang nomor dua di Kota Baubau itu menjelaskan, sejak dulu dalam sejarahnya, Kesultanan Buton berperan penting dalam roda kekerajaan pada masanya.

“Workshop Historic Urban Landscape ini bukan hal yang asing buat kita. Karena sejak zaman dulu, intensitas daerah kita dengan sejarahnya sudah berperan aktif” jelasnya.

Dalam pemaparan materinya, seorang narasumber La Ode Muh Aksa mengakui eksistensi budaya buton. Dikatakannya, Kesultanan Buton masa lalu meninggalkan banyak peninggalan sejarah yang bisa menjadikan Kota Baubau sebagai kota pusaka dunia.

“Eksistensi sejarawah itu sangat banyak kalau kita berbicara tentang Kota Baubau ini. Di Kota Baubau sangat banyak peninggalan sejarah,” ungkapnya.

Muh Aksa menuturkan jika pelestarian budaya buton dikelola dengan baik, akan berdampak pada peningkatan perekonomian daerah.

“Pengelolaan budaya ini juga berdampak pada perekonomian, dimana akan banyak wisatawan dari luar yang datang,” tandasnya. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today