Peliput: Arianto W
BAUBAU, BP– SMAN 4 Baubau menjadi salah satu sekolah besar di Kota Baubau, dengan jumlah siswa yang cukup banyak. Peserta didik kebanyakan didominasi oleh remaja yang berasal dari luar Kota Baubau.
Hal itulah yang mengakibatkan pihak sekolah cukup kesulitan menjalin koordinasi dengan orang tua/wali siswa. Padahal peran orang tua dalam membina dan mendidik anak sangat penting, untuk membatasi kecenderungan siswa melakukan aktifitas yang berdampak buruk bagi siswa tersebut.
Kepala Sekolah SMAN 4 Baubau Drs Arif Tasila saat dihubungi Baubau Post, Minggu (16/12) mengatakan pihaknya terus memantau aktifitas dan memberikan pembinaan kepada siswanya yang membuat pelanggaran di sekolah. Namun hal tersebut dirasa kurang efektif, sebab tidak didorong oleh peran yang sangat penting oleh orang tua siswa. Hal itu disebabkan kesibukan pekerjaan orang tua siswa, baik yang bekerja di Kota Baubau maupun yang bekerja di luar Kota Baubau, masalah finansial orang tua, hingga status perceraian orang tua.
” Hampir 70 persen siswa kami berasal dari luar Kota Baubau. Sehingga ketika ada siswa yang bermasalah, terkadang setelah kita surati kedua orang tuanya mereka tidak datang karena orang tuanya merantau ke luar kota, ada yang broken home, ada yang punya masalah ekonomi, ada yang masih kerja dan lain-lain,” jelasnya.
Sehingga, ia mengimbau agar orang tua mampu berperan aktif dalam memperhatikan perkembangan anaknya di sekolah. Salah satunya dengan menjalin koordinasi baik itu melalui kepala sekolah, wali kelas, ataupun guru kelas.
” Kalau orang tua menghendaki anaknya sukses maka perlu perbanyak komunikasi dengan pihak sekolah untuk mengetahui perkembangan anaknya di sekolah,” tutupnya (#)
