Peliput: Amirul
BATAUGA,BP-Kurangnya kapasitas Cold Storage alias ruang penyimpanan berpendingin dan Air Blast Freezer (ABF) atau ruang pendingin pembekuan di pabrik es di kawasan TPI Sampolawa. Dinas Perindustrian Perdagangan UKM Buton Selatan mengusulkan tambahan 50 ton.
Kadis Perindagkop Busel Mz Amril Tamim mengatakan, setelah dievaluasi dari hasil produksi di TPI cold storage atau ruang penyimpanan berpendingin dan ABF masih ada kekurangan daya tampung.
“Cold storage saat ini baru 30 ton dan ABF hanya 2 ton. Harus ditambah 50 ton dan ABF 5 ton. Hal ini sudah diusulkan ke Kementerian Perindustrian,” ucap Amril Tamim saat ditemui beberapa waktu lalu.
Kata Amril Tamim, tambahan itu untuk mengantisipasi kekurangan kebutuhan es untuk nelayan, yang saat ini semakin meningkat.
“Permintaan itu, dianggap sudah cukup ideal untuk melayani kebutuhan nelayan,” katanya.
Dijelaskannya, mesin pabrik es dari bantuan kementerian Perindustrian itu dapat memproduksi 300 balok es atau maksimal 400 balok es perhari. Maka untuk memaksimalkan produksi tersebut hingga diangka 400 balok perhari maka diperlukan ruang penyimpanan berpendingin atau cold storage.
“Kebutuhan nelayan terhadap es cukup banyak, 300 balok perhari habis, maka untuk memaksimalkanya diperlukan tambahan cold storage. Karena kebutuhan nelayan akan es cukup besar,” katanya.
Ditambahkannya, semoga tambahan itu dapat terealisasi dalam tahun ini.
“kami harap usulan itu terjawab tahun ini oleh Kementerian Perdagangan sehingga kebutuhan es balok kepada nelayan terpenuhi”. (*)

