BAUBAU, BP – Lapas Kelas IIa Baubau menyiapkan anggaran yang cukup besar untuk konsumsi para narapidana binaannya. Sekitar Rp 3 miliar digelontorkan setiap tahunnya.
Hal ini diungkapkan Kepala Lapas Kelas IIa Baubau Wahyu Prasetyo ditemui usai pemusnahan barang bukti sabu di Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Baubau, Selasa (12/11). Untuk konsumsi sehari-hari penghuni lapas sudah diatur dari pusat besaran anggaran per tahunnya.
“Kalau makanan kita ikut standar saja saat ini biaya makan yang dikirim dari Jakarta, sudah termasuk beras dengan indesknya hanya Rp 19 ribu per orang, tiga kali makan. Tapu itu sudah ada nilai gizinya,” ungkapnya kepada awak media.
Namun pihaknya mengalami sedikit kesulitan dengan pengaturan anggaran dari pusat ini. Pasalnya setiap daerah, memiliki harga sembako yang berbeda di pasaran.
“Masalahnya harga makanan di Kota Baubau berbeda, kita memang agak sedikit kewalahan untuk itu. Mungkin Baubau dengan Kendari agak berbeda, padahal anggaranya sama semua untuk Sultra,” jelasnya.
Untuk memasok makanan ke dalam Lapas, pihaknya sudah memiliki distributor penyuplai. Selain diperhadapkan dengan persoalan harga makanan di tiap daerah yang berbeda, Lapas Kelas IIa juga menemui kendala lain, yakni kelebihan kapasitas.
“Napi dan tahanan berjumlah sekitar 555 orang hingga hari ini, sementara kapasitas idealnya itu hanya 140 orang,” bebernya. (#)
Peliput: LM Syahrul

