F01.3 Gubernur Sultra Ali Mazi bersama Kabinda Sultra Brigjen TNI Aminullah saat melaksanakan Diskusi PublikGubernur Sultra Ali Mazi bersama Kabinda Sultra Brigjen TNI Aminullah saat melaksanakan Diskusi Publik

KENDARI, BP- Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H Ali Mazi SH menghadiri pertemuan Silaturahim bersama Stake holder Pemda Provinsi dan para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh perempuan, serta pengurus parpol provinsi Sultra, di Aula Liqiud Hotel Claro, Sabtu(16/11).

Diinisiasi oleh Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sultra Parinringi SEMM, silaturahim yang dikemas melalui diskusi bersama ini, dihadiri Kepala Badan Intelejen Negara (Kabinda) Sultra Brigjen TNI Aminullah dan Kasat Reserse kriminal Umum La Ode Aries serta moderator Dr H Abdul Nasir A Baso MSi.

Oleh Gubernur Sultra melalui tema “Peran Pemerintah Daerah untuk Mendorong Partisipasi Masyarakat Dalam Menciptakan Suasana yang Kondusif, Guna Mendukung Kelancaran Pembangunan Sultra”, Ali Mazi mengatakan bahwa forum ini mampu menjadi salah satu sarana diskusi yang positif agar tercipta pembangunan Sultra yang harmonis.

“yah kegiatan hari ini bagus, dan ini kita harus agendakan rutin sehingga semua unek-unek yang ada pada masyarakat Sulawesi Tenggara itu kita bisa ketahui, kita ketahui jauh-jauh hari, apa sih yang menjadi keinginannya sehingga kita begitu bagaimana kita bangun Sulawesi Tenggara itu dengan senyum, jadi bukan dengan marah-marah, damai, bagaimana hubungan silaturahmi, harmonisasi diantara kita. Itu yang penting baru kita bisa membuat perencanaan yang benar,” ungkapnya kepada awak media usai melaksanakan kegiatan ini.

Dalam diskusi ini Ali Mazi mengatakan dalam tahapan pembangunan yang dilaksanakannya saat ini, masih ada saja halayak ramai yang mengkomplain dan memprotes kerja-kerja yang tengah dibangunnya. Namun dia berharap pembangunan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan generasi yang akan datang. Pembangunan ini pula dipicu untuk mengambil efek pada pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Selatan yang berdekatan dengan wilayah Sulawesi lainnya.

“Di Harvard perpustakaannya sudah terbangun puluhan tahun silam. Jalannya yang lebar sekitar puluhan meter mereka biasa-biasa saja. Kita baru bangun jalur toronipa sepanjang 14 kilo sudah berteriak-teriak, kenapa banyak pinjaman. Kalau ini pinjaman pribadi baru masalah. Ini pinjaman negara, negara yang bayar, mungkin banyak teman-teman gubernur yang belum tau, itu adalah peluang dari negara bagi pemerintah. Kan yang bayar juga negara, bukan Ali Mazi, bukan rakyat Sulawesi Tenggara, bukan potensi kita, bukan nikel yang bayar, bukan kakao, negara yang bayar. Kalau bisa dikasih pinjam 10 trilyun, saya pinjam,” ungkap Gubernur Sultra yang pernah menjabat Ketua BKPRS (Badan Koordinasi Pembangunan Regional Sulawesi, Di Enam Provinsi, kala menjabat gubernur periode pertama 2003-2008.

Tak ada aral melintang,ia berharap melalui diskusi ini masyarakat jadi paham apa yang menjadi progres utama dalam visi-misi yang diembannya saat ini. Ia juga mengungkapkan saat ini serapan anggaran Sultra telah mencapai 74 persen pada November tahun 2019.

“Kita bicara APBD kita tidak bisa membangun, APBD kita cuman 4,2 Trilyun kemarin. Sekarang naik menjadi 5,7 trilyun, karena serapan anggaran kita naik menjadi 74 persen pada november tahun ini (2019). Jadi sampai Desember Insha Allah sudah mencapai 100 persen. Kalau saya prediksi pusat menurut KPK kemarin itu, diprediksi Sulawesi Tenggara perlu ditambah, anggaran sudah mencapai 5,7 trilyun, kedepan bisa tembus sampai 10 trilyun,” ungkapnya pula.

Peliput: Risnawati

Visited 2 times, 1 visit(s) today