Peliput: Nelvida A — Editor: Hasrin Ilmi
BAUBAU, BP- Terkendala dengan fasilitas android sekolah melakukan proses pembelajaran secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti yang dilakukan di SDN 2 Bungi yang melakukan proses pembelajaran tatap muka secara shif.

Demikian diungkapkan, Kepala SDN 2 Bungi, Aslan Spd kepada Baubau Post saat ditemui Rabu (05/08) diruang kerjanya.
Dikatakan, pada pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan cara tatap muka namun prosedurnya berbeda antara kelas 1,2 dan 3 dengan kelas 4,5 dan 6.
” Untuk kelas rendahan seperti 1,2 dan 3 melakukan pembelajaran secara tatap muka tapi pershift dan dibatasi muridnya sebanyak 4 sampai 5 orang dalam satu ruangan dengan waktu paling lama sekitar 1 jam, setelah shift pertama masuk maka shift berikutnya akan masuk, sedangkan untuk 4,5 dan 6 hanya diberikan tugas, kemudian beberapa hari kemudian 3 hari berikutnya akan datang lagi dan tugasnya di periksa serta nantinya akan diberikan tugas baru,” ungkapnya.
Proses tersebut telah berjalan pada tahun ajaran baru. Hal tersebut dilakukan karena hampir sebagian besar orang tua siswa tidak memiliki handphone android. Sehingga sekolah melakukan proses pembelajaran tersebut.
” Sebelum melakukan model pembelajaran seperti ini, telah dilakukan rapat bersama orang tua siswa membahas hal ini,” ungkapnya.
Bahkan jika terjadi kendala siswanya tidak dapat hadir di sekolah maka guru tersebut akan melakukan kunjungan ke rumah siswa. Dengan begitu siswa akan tetap efektif dalam menerima proses belajar.
Setiap orang tua siswa yang datang untuk mengantarkan anaknya ke sekolah selalu mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker.
” Kebanyakan orang tua siswa merespon dengan positif dan setuju dengan model pembelajaran seperti ini,” terangnya. (#)