Bupati Buton Selatan H Arusani ketika menghadiri panen bawang merahBupati Buton Selatan H Arusani ketika menghadiri panen bawang merah

Laporan: Amirul

BUSEL, BP-Bupati Buton Selatan H La Ode Arusani menghadiri panen raya bawang merah di Desa Windu Makmur, Kecamatan Sampolawa, Minggu 6 September 2020.

Bawang merah ini ditanam didalam lahan seluas 9 hektar dengan bibit sekitar 8,7 ton. Bibit ini bersumber dari Dana Desa 2020 yang diolah oleh 51 Kepala Keluarga (KK) di Desa Windu Makmur.

Bupati Buton Selatan H Arusani ketika menghadiri panen bawang merah
Bupati Buton Selatan H Arusani ketika menghadiri panen bawang merah

Diperkirakan hasil panen kali ini sebanyak 1:4 dari total bibit.

Masyarakat berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan berapa alat penggembur tanah, perbaikan akses jalan masuk karena masih dirasa sulit dan ketersediaan air agar tidak bergantung dengan hujan.

Dengan ketersediaan air yang cukup dari bantuan pengairan, maka panen diperkiraaan bisa mencapai 5 kali dalam setahun. Ke depan juga akan dibuka lagi lahan baru dengan fokus komoditi tidak terbatas pada bawang merah saja tetapi lebih d kembangkan pada komoditas lain

Sebagaimana dirilis Kominfo Buton Selatan Bupati Buton Selatan H La Ode Arusani berjanji akan menghadirkan pengaspalan jalan pada 2021. Bupati juga mengarahkan kepala desa agar selalu berkomunikasi dengan pendamping desa guna pengembangan desa.

“Kepada camat Sampolawa agar berkomunikasi dengan PDAM dan PU agar air dan jalan bisa dibangun di daerah perkebunan. Mari bangun bersama Buton Selatan,” ajaknya. (*)

Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel:

DEMO TRANSPARAN BLT DI WAKATOBI DEMONSTRAN DAN APARAT PICA-PICA

Aksi demonstrasi menuntut transparansi Bantuan Sosial Tunai (BST) periode Mei yang berasal dari Kementrian Sosial (Kemensos) RI di Kabupaten Wakatobi berakhir ricuh. Aparat kepolisian dan sat Pol PP Wakatobi melakukan tindakan represif terhadap massa aksi. Terlihat bahwa Demo transparan BLT di Wakatobi demonstran dan aparat pica-pica

Aksi mahasiswa tergabung dari lembaga Barisan Orator Mahasiswa (Bom) Kepton, Gerakan Aktifis Mahasiswa (GAM) dan Koalisi Parlemen Jalanan Wakatobi pada Senin (6/07) di depan Kantor Bupati Wakatobi awalnya berjalan damai. Namun begitu selesai sholat Zuhur, situasi mulai memanas dan pada akhirnya memicu terjadinya aksi saling dorong pagar yang berujung pada tindakan kekerasan. Demonstrasi yang menuntut transparan bantuan langsung tunai (BLT) itu pun membuat kubu demonstran dan juga aparat ada yang mengalami luka alias pica-pica.@BAUBAUPOST TV CHANNEL

Visited 3 times, 1 visit(s) today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *