Peliput: Gustam Editor: Zaman Adha
BAUBAU, BP – Kasus korupsi KTP-el yang merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun, berdampak hingga di Kota Baubau. Hingga saat ini, masih banyak penduduk yang belum memiliki KTP-el, karena terjadi kekosongan blangko di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
Kepala Disdukcapil Kota Baubau H Sahirun mengatakan, dampak ini langsung dirasakan oleh masyarakat. Sehingga, pihaknya harus mengeluarkan kebijakan surat keterangan (Suket) pengganti KTP-el sementara, bagi masyarakat yang telah melakukan perekaman.
“Dampaknya itu kita lihat sekarang belum ada blangko KTP-el, sehingga sambil menunggu blangko itu ada, untuk masyarakat yang sudah melakukan perekaman KTP-el, kami keluarkan suket,” kata H Sahirun.
Namun Sahirun enggan berkomentar lebih jauh terkait kasus yang disebut-sebut telah menyeret nama-nama besar, salah satunya Ketua DPRD RI, Setya Novanto.
“Kalau soal kejelasan kasus itu saya tidak berkomentar, nanti orang bilang saya ikut terlibat lagi,” tuturnya.
Pihaknya memastikan, blangko KTP-el yang telah diminta sebelumnya akan didatangkan akhir Maret ini. Masyarkat yang telah melakukan perekaman diminta bersabar, dengan tetap menggunakan suket untuk keperluan pengurusan administrasi.
“Kemungkinan diakhir bulan Maret ini sudah ada blangko KTP-el, sehingga nanti kita akan panggil kembali masyarakat pemegang suket, supaya kita gantikan dengan KTP-el,” pungkasnya. (#)

