F.3.1 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Rakyat PKPR AminDinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Rakyat (PKPR) Amin

Peliput: Darmawan – Editor: Fardhyn

BURANGA, BP – Sebanyak 105 rumah tidak layak huni di Kabupaten Butur Utara (Butur) akan di lakukan pembenahan. Program benah rumah yang akan dilakukan mendapat dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera)

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Rakyat (PKPR) Butur, Armin, menyebutkan telah merampungkan data rumah tidak layak huni di seluruh kecamatan di Butur sebanyak 4.000 dan akan dilakukan pembenahan. Namun, karena minimnya anggaran, tahun ini pihaknya hanya akan membedah 2015 rumah saja.

” Hasil survei dilapangan rumah tidak layak huni di Buton Utara sekitar 4.000 yang tersebar diseluruh kecamatan.
Minimnya angaran akan hanya sebanyak 105 RTLH bakal direnovasi tahun ini selebihnya tahun akan datang,” ujarnya saat ditemui awak media diruang kerjanya kemarin.

Kendati demikian, warga yang belum memiliki kediaman yang layak untuk ditempati tidak perlu bersedih. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI bakal menggelontorkan anggaran cukup banyak yang diproyeksikan untuk membedah ribuan rumah di Butur setiap tahun.

“Anggaran tahun ini untuk Dinas Perumahan masih sangat minim, hanya Rp 8,5 Miliar. Terkait program pembedahan rumah akan dilakukan secara bertahap tak sekaligus,” jelas Mantan Kadis Pertambangan dan Energi Butur ini.

Dia menambahkan, satu rumah tak layak huni mendapatkan kucuran dana langsung tunai sebesar Rp 7 juta hingga Rp 20 juta. Armin, menuturkan pihaknya telah mengiventaris jumlah rumah tak layak huni di Butur. Jabaran beberapa indikator yang dijadikan rujukan sehingga rumah disebut tak layak huni yang menjadi syarat mutlak diusulkan mendapatkan bantuan langsung tunai. Kondisi rumah yang bakal di bedah yakni, luas lantai rumah perkapita kurang dua meter, sumber air tidak sehat, akses memperoleh air bersih terbatas, dan tidak mempunyai akses MCK.

” Selain itu, bahan bangunan tidak permanen, terbuat dari kayu berkualitas rendah, dan dinding rumah tersebuat dari bambu atau rumbia.Tidak memiliki pencahayaan matahari dan ventilasi udara, letak rumah tidak teratur dan kondisi rusak,” tandas Armin.(#)

Visited 1 times, 1 visit(s) today