Peliput: Arianto W – Editor: Fardhyn
BAUBAU, BP – Memasuki tahun ajaran baruk, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Baubau mulai menerapkan program lima hari sekolah dibeberapa SDN dan SMPN Kota Baubau. Pelaksanaannya belum menyeluruh di seluruh sekolah dan tidak diperuntukan sekolah yang melakukan PBM doubel Sift.
Kepala Disdikbud Kota Baubau, Drs H Masri MPd, saat dikonfirmasih di ruangannya, Senin (12/06), berdasarkan hasil konfirmasih dari Kementrian Pusat program Sekolah lima hari akan dijalankan pada tahun ajaran baru pada bulan juli mendatang dan pihaknya tinggal menunggu surat keputusan resmi pelaksanaan dari Kementrian pusat. Program akan dilaksanakan secara bertahap, diperuntukan kepada sekolah yang melaksanakan PBM pagi sampai siang. Pasalnya, Jika diterapkan pada sekolah yang melaksanakan PBM dobol sif, maka pelaksanaanya tidak akan efektif.
“Kita tinggal menunggu surat resmi dari kementrian pusat, dan rencananya sih akan dijalankan pada tahun ajaran baru ini, pada bulan juni 2017. Karena hanya lima hari kerja, jadi tentunya tidak ada sekolah yang dobol sif, karena kalau yang dobol sif, tidak memungkinkan waktunya karena jadwal sekolah masuk pagi jam 07.15 – 15.30 sore,” jelasnya.
Lanjut Masri, masih ada sejumlah sekolah di Kota Baubau yang melaksanakan Doubel sift, salah satunya SMPN 1 Baubau, SDN 2/3 Baubau, SDN Wangkanapi dan masih banyak lagi. Pihak Disdikbud Baubau akan membijaki sekolah yang Doubol sift untuk melaksanakan program lima hari sekolah dengan mengurangi sebagian murid atau mendirikan bangunan baru sehingga pelaksanaan PBM bisa dilakukan pada satu waktu.
“Bagi SDN dan SMPN doubel sift yang ingin jalankan program ini, bisa tetapi harus dikurangi muridnya, atau buatkan bagunan baru sehingga siswa yang masuk sore bisa masuk pagi kembali,
Menurut Masri, program lima hari sekolah akan memberikan dampak baik kepada siswa, pasalnya waktu siswa akan lebih banyak terluang disekolah, sehingga kecenderungan siswa melanggar akan berkurang.
“Anak-anak punya waktu libur libur ful, pada sabtu dan minggu, serta anak-anak akan terarah karena waktu mereka sudah terprogram untuk mengikuti PBM disekolah dari pagi sampai sore, sehingga tidak ada kecenderungan untuk melakukan kegiatan yang bisa berdampak negatif.” tutupnya. (#)