F2.1 Warga melakukan aksi membangun tenda dan menginap di depan Kantor Bupati BuselWarga melakukan aksi membangun tenda dan menginap di depan Kantor Bupati Busel

 

Peliput : Amirul
BATAUGA, BP- Puluhan warga Kelurahan Majapahit menduduki kantor Bupati, akibat belum terpenuhinya permintaan warga soal penanggulangan bau menyegat yang ditimbulkan oleh tumpahan minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) RT Kebari Medan Tenggara, di perairan Kelurahan Majapahit, dan Desa Lampanairi beberapa waktu lalu.
Koordinator warga Majapahit, Rizal mengatakan membuat tenda hingga bermalam di kantor Bupati Busel adalah bentuk perhatiannya kepada masyarakat yang terkena dampak polusi tumpahan CPO, yang hingga saat ini belum ditangani secara serius oleh pihak perusahaan, bahkan pihak perusahaan yang diwakili oleh Saiful telah mengingkar janjinya, yang katanya akan melakukan penanggulangi bau itu secara maksimal hari ini, tetapi kenyataannya janji itu tidak ditepati oleh pihak perusahaan

“Hingga siang ini tidak ada yang dilakukan oleh pihak perusahaan, padahal sebelumnya dalam pertemuan siang itu mereka telah berjanji akan melakukan langkah kongrit hari ini, tetapi nyata belum dilakukan, kami seolah-olah dipermainkan sementara maayarakat sudah cukup bersabar,” ucap Rizal saat ditemui di halaman kantor Bupati Busel, Rabu (30/1)
Menurutnya, pihak perusahaan terkesan mempermainkan masyarakat Majapahit bahkan Pemerintah Daerah Buton Selatan (Pemda Busel), karena sejak awal-penanggulang dampak dari tumpahan CPO itu pihak perusahaan seolah tidak serius mengurusinya. Pasalnya jika pihak perusahaan serius mengurusi tumpahan itu, mungkin masyarakat tidak akan terganggu oleh bau menyengat yang keluar dari tumpahan itu

“Kami akan tetap berkemah kantor Bupati, hingga pihak perusahaan melakukan penangganan secara serius hingga bau menyengat itu hilang, Kami menginginkan pemerintah daerah terus mendesak pihak perusahaan” tegasnya.
Sebelumnya pihak perwakilan perusahaan, Saiful didalam pertemuan dengan masyarakat yang dimediasi oleh Pemda Busel, telah menjelaskan akan melakukan penanggulang lanjutan tumpahan itu. Walau sebelumnya langkah yang diambil belum maksimal

dengan langkah penimbunan tumpahan itu saat itu, karena ide untuk menyimpan tumpahan kedalam drum tidak tercapai.
“Kami sempat berpikir simpan di dalam drum, tetapi mencari drum di Busel bahkan ke Baubau susah,”ungkapnya

Saiful berjanji dihadapan warga akan melakukan langkah-langkah guna menghilangkan bau tak sedap itu semaksimal mungkin.
“Besok kami akan turun lagi guna meminimalisir bau itu,” kata Saiful dihadapan warga Majapahit

Dalam pertemuan siang itu Plt Bupati La Ode Arusani sempat mewanti-wanti perwakilan perusahaan agar tidak boleh lewat seminggu penangganan tumpahan CPO itu hingga mengeluarkan bau tidak sedap, karena masyarakat sudah cukup bersabar

“Masyarakat saya ini sudah cukup bersabar jadi jangan lewat seminggu lagi, bau menyengat itu sudah harus ditanggulangi,” tegas Arusani.

Untuk diketahui, puluhan warga itu sejak Selasa malam (29/01) telah membuat tenda seadanya dari terpal, bahkan warga tersebut sempat memasang kertas bertuliskan disegel tepat didepan pintu masuk kantor Bupati Busel.

Kekesalan warga Majapahit itu hingga bermalam didepan kantor Bupati Busel, merupakan buntut dari pertemuan antara puluhan warga Majapahit dan pihak perusahaan PT Kebari Medan Tegara diwakili Saiful dan dimediasi oleh Pemerintah Daerah (pemda) Selasa siang (29/01), belum membuahkan solusi yang tepat oleh pihak perusahaan guna mengatasi bau menyengat tersebut

Dalam pertemuan itu, pengakuan pihak perusahaan bahwa telah melakukan langkah-langkah kongrit guna meminimalis bau menyegat itu dengan melakukan penimbunan tumpahan CPO, tetapi menurut warga apa yang dilakukan pihak perusahaan tidak maksimal, karena bau menyegat itu masih tetap ada bahkan baunya semakin kuat. Bahkan Saiful berjanji dihari Rabu (30/1) pihaknya akan turun kembali guna melakukan beberapa hal sehingga bau itu hilang. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today