F5.1 Gedung non permanen FKIP Unidayan 1

Peliput: Zul

BAUBAU, BP – Ruang kelas perkuliahan gedung non permanen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Dayanu Iksanuddin (Unidayan) Baubau sudah sangat memprihatinkan. Hal itu dapat dilihat dari kondisi plafon serta atap gedung yang telah rusak dan bocor.

Kendati demikian, gedung non permanen yang terbuat dari kayu tersebut masih digunakan untuk kegiatan perkuliahan. Guna memenuhi ketersediaan ruang kelas belajar dan ruang Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), khususnya pada FKIP Program Studi (Prodi) Sejarah, Ekonomi, dan Bahasa Inggris.

Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Dwi Yasir saat dikonfirmasi Baubau Post, Minggu (19/05) mengatakan selama tiga tahun kuliah di Unidayana, tidak pernah sekalipun ia melihat ada perbaikan pada struktur bangunan gedung kayu tersebut. Jika diamati dari dalam, maka akan terlihat plafon yang telah rusak dan berjatuhan serta atap gedung yang sudah bocor.

Mirisnya lagi jika turun hujan, ada beberapa ruangan yang basah terkena ritisan air hujan sehingga mempengaruhi proses pembelajaran yang berlangsung di kelas.

“ Kami sering berkuliah disitu, kondisinya terdapat plafon yang rusak, dan atapnya juga bocor. Kalau hujan, ruangan biasa basah,” lanjutnya.

Rektor Unidayan Baubau Ir H LM Sjamsul Qamar MT, mengatakan pihak universitas akan merenovasi gedung tersebut. Namun hal itu belum akan direalisasikan dalam waktu dekat karena masih dalam tahah pemeliharaan, disesuaikan dengan master plan pembangunan.

“ Pasti kami akan renovasi, sementara ini dulu kami lakukan pemeliharaan. Semua sesuai dengan master plan pembangunan,” tandasnya (#)

Visited 1 times, 1 visit(s) today