BAUBAU, BP – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wakonti di Kecamatan Wolio diprediksi akan penuh pada November 2019. Pasalnya perluasan kawasan TPA saat ini belum dapat dilakukan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Muhammad Salim mengatakan, untuk mencegah terjadinya penumpukan sampah yang berlebihan, pihaknya berharap adanya lahan baru yang disiapkan. Namun membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
“Setidaknya harus kita siapkan lahan, tapi kondisi keuangan daerah terbatas tinggal tunggu perubahan anggaran, kedua kalau dia full itu kita pake sistem terasering,” ungkapnya.
Dalam sistem terasering, tumpukan sampah dibentuk menyerupai piramida dengan tujuan untuk menghindari longsor. Seacara teknis harus diatur pipanya yang keluar dari lokasi zonasinya ke kolam bidik.
“Di lokasi yang sama sistemnya kita buat kaya piramida dan itu butuh dana, dan minimal kita tunggu itu (anggaran perubahan-Red),” pungkasnya.
Upaya lain yang dilakukan DLH dengan menggandeng bank sampah swasta. Pihaknya yakin sampah di Kota Baubau bisa diminimalisir, misalnya botol bekas dapat dijual ke bank sampah di luar daerah seperti Surabaya.
Pihaknya berharap, masyarakat Kota Baubau lebih jeli mengelola sampah. Yang masih bisa didaur ulang, agar dikelola dengan baik.
Untuk diketahui, per hari sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Baubau mencapai 80 ton, bahkan dapat mencapai 100 ton pada lebaran maupun pasca lebaran. Jumlah ini didominasi sampah rumah tangga mencapai 50 ton per hari.
Peliput: Zul PS