F01.1 Foto bersama dalam launching Buku Orang Buton di UIFoto bersama dalam launching Buku Orang Buton di UI
  • AS Tamrin: Kami Berterima Kasih

JAKARTA, BP – Buku dengan judul “Orang Buton-Dalam Diaspora Nusantara dan Integrasi Bangsa” kini telah dilaunching di Universitas Indonesia (UI) Depok-Jawa Barat. pada Kamis (12/12). Dalam launching tersebut, diawali dengan diskusi dan telaah akademis yang digelar di Auditorium Departemen Ilmu Budaya UI.

Dirils dari Kominfo Baubau, salah satu penulis buku ini yakni sejarawan Prof Dr Susanto Zuhdi. Kajian-kajian akademisnya tentang negeri Buton selalu saja hadir melalui karya akademisnya. Beberapa yang paling fenomenal diantaranya ‘Labu Wana Labu Rope’; “Perlawanan Oputa Yi Koo” yang kemudian menjadi naskah akademis pengusulan Oputa Yi Koo sebagai Pahlawan Nasional.

Peluncuran buku bertajuk Buton ini terasa menjadi oase pengetahuan tentang negeri Buton di Nusantara saat ini, apalagi buku ini di mata seorang Susanto Zuhdi didesikasikan untuk mengenang 88 Tahun Prof Dr Nugroho Notosusanto dan 90 tahun Prof AB Lapian; dua nama yang dikenal sebagai dedengkot sejarah di Indonesia. Bahkan Nugroho Notosusanto dikenal pula sebagai mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI di era Orde Baru silam.

“Itu sebab buku ini dibuat untuk mengenang 88 Tahun Prof Dr Nugroho Notosusanto dan 90 tahun Prof. AB Lapian,” singkat guru besar UI ini.

Susanto Zuhdi dalam paparan awalnya menyebutkan bila buku “Orang Buton-Dalam Diaspora Nusantara dan Intergrasi Bangsa’ menjadi momentum membumian Buton di pentas nasional.

Pada penulisan buku ini, Prof Susanto tidak sendiri, ia ditemani tiga penulis sejarah lainnya masing-masing, Didik Pradjoko, Agus Setiawan, dan Noor Fatia Lastia Sari.

Pembicara kunci lainnya di acara ini adalah Walikota Baubau Dr H AS Tamrin, pada paparan awalnya mengapresiasi langkah besar Prof Susanto dkk, sebagai kontribusi besar bagi negeri Buton.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Baubau sangat mengapresiasi karya besar ini. Kami di Buton sangat berterima kasih,” katanya

Di sesi ini AS Tamrin mengulas tentang PO5 sebagai nilai-nilai yang dimiliki orang Buton, sehingga mampu beradaptasi dalam diasporanya di seluruh wilayah Nusantara.

Bagi seorang AS Tamrin, nilai-nilai Po-5 yang ia serap dari falsafah orang Buton ‘Sara Pataanguna’ adalah nilai-nilai yang mengkristalisasi jiwa dan raga orang Buton, sangat bersesuaian dengan zaman, termasuk ideologi Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia.

“Itu sebab nilai-nilai Po-5 menjadi sangat penting diimplementasikan dalam sendi-sendi kehidupan, tak hanya bagi orang Buton tetapi juga bangsa Indonesia. Nilai-nilai Po-5 ini pula yang membuat orang Buton mampu beradaptasi dalam persebarannya ke berbagai daerah di Nusantara yang semakin menguatkan integarasi bangsa Indonesia,” urai AS. Tamrin.

Sejumlah pembicara dihadirkan di acara peluncuran buku ini diantaranya Dr Tony Rudiansjah (Dosen Antropologi FISIP-UI), Walikota Baubau Dr HAS Tamrin MH, Tommy Christomy PhD (Dosen Departemen Susastra UI), dan bertindak selaku moderator adalah Sejarawan Kasjianto MA.

Peluncuran buku ini dihadiri banyak diaspora Buton di Jakarta, termasuk Sultan Buton YM dr H LM Izat Manarfa, dan beberapa tokoh-tokoh dari kawasan timur Indonesia.

Peliput: Zaman Adha

Visited 1 times, 1 visit(s) today