KENDARI, BP – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H Ali Mazi SH melantik H Syahruddin SH MSi menjadi Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sultra menggantikan Plt Drs H Jamaluddin MAP, yang dilaksanakan di ruang Aula Rumah Jabatan (RuJab) Gubernur, kemarin Selasa (21/01).
Didampingi Pj Sekda La Ode Ahmad dan Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh, upacara sumpah jabatan ini berdasarkan Surat Keputusan BKKBN Nomor 006/KP.05.01/PEG/2020. Pengukuhan ini juga dihadiri seluruh Pimpinan Forkopimda dan OPD Pemda Sultra, serta unsur Pejabat BKKBN. Kepada pejabat yang baru Ali Mazi juga berharap agar pimpinan yang baru dapat mengemban tugas dan amanah sesuai dengan fungsi dan tugas yang telah diberikan.
“ Bahwa saya akan menjaga integritas tidak menyalahgunakan kewenangan serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela”, ujar Ali Mazi dalam sumpah jabatan saat melantik pejabat yang baru.
Ali mazi mengungkapkan sebagaimana diketahui saat ini di tahun 2020 hingga 2035, Indonesia tengah menghadapi Era yang langka yang disebut Era Bonus Demografi, di mana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksi mencapai 64 persen dari jumlah total penduduk Indonesia sebesar 297 Juta jiwa pada periode saat ini. Grafik ini berada pada level tertinggi dalam sejarah bangsa saat ini.
“ Berbicara tentang kependudukan dan KB, pada hakekatnya kita berbicara mengenai kesejahteraan dana keselamatan umat manusia, karena program ini berbicara tentang kondisi dan nasib rakyat,” ujar Ali Mazi dalam sambutannya.
Lanjutnya, terkait pertumbuhan demografi jumlah penduduk ia berharap hal ini dapat dijadikan windows opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan dengan dukungan ketersedian Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan harus bisa dikelolah secara bijak agar tidak menjadi persoalan dikemudian hari.
“ Perlu saya ingatkan kepada kita semua bahwa problem yang ditimbulkan sebagai akibat tidak terkendalinya jumlah penduduk sangat kompleks yakni kemiskinan terstruktur, pengangguran, kebodohan dan urbanisasi, penyakit kelaparan, dan lain-lain yang harus kita waspadai bersama, karena ada kecendrungan keluarga yang memiliki banyak anak tanpa dukungan kemampuan ekonomi yang memadai melahirkan keluarga miskin atau Pra sejahtera,” ujar Ali Mazi pula.
Terkait gambaran tersebut, Olehnya Ali Mazi berharap akar segenap Stake Holder dapat bahu–membahu untuk meningkatkan kulitas penduduk khususnya masyarakat Sulawesi Tenggara.
“ Untuk pemda sultra saat ini berupaya menjalankan kebijakan pembangunan daerah dengan menekan pada peningkatan sumber daya manusia sebagai salah satu prioritas utama,” pungkasnya.
Peliput: Risnawati