Kepala KCD Dikbud Sultra Wilayah Kerja Kota Baubau-Kabupaten Buton Selatan (Busel) La Jaman SPdKepala KCD Dikbud Sultra Wilayah Kerja Kota Baubau-Kabupaten Buton Selatan (Busel) La Jaman SPd

Orang Tua Jangan Main Hakim Sendiri Ketika Anaknya Dihukum

BAUBAU, BP- Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (KCD Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Rayon Kota Baubau-Kabupaten Buton Selatan (Busel) La Jaman mengimbau seluruh masyarakat khususnya orang tua siswa agar lebih sadar dan memahami peran guru dalam melaksanakan tugasnya yakni mendidik, mengajar, dan melatih siswa disekolah.

Dikatakannya, jika ada oknum guru yang melakukan pembinaan fisik seperti mencubit telinga tatkala siswa melakukan pelanggaran disekolah maka diharapkan kepada orang tua agar tidak main hakim sendiri, terlebih melaporkan tindakan pembinaan tersebut ke kantor polisi.

Jaman menambahkan, di ujung jari telunjuk guru terdapat pendidikan. Lain halnya dengan telunjuk seorang politisi, dimana semakin banyak mereka berjanji maka semakin banyak pula mereka berbohong.

” Ada guru yang cubit telinga siswa, langsung dilaporkan ke Kantor Polisi. Padahal guru itu dia inginkan anak kita baik, sebab mereka sayang kepada anak kita dan bukannya membenci, meski meraka bukan anak kandung ataupun keluarganya,” ungkap Jaman saat membawakan sambutannya pada kegiatan penutupan Pra Olimpiade Tingkat SD/SMP Se-Kepulauan Buton (Kepton) yang diselenggarakan SMAN 1 Baubau beberapa waktu lalu.

Melihat tindak represif guru terhadap siswa, kata Jaman, terkadang banyak orang tua yang salah presepsi bahwa seakan-akan guru membenci siswanya. Kendati demikian, terang Jaman, orang tua hanya belum sadar bahwa didalam unsur pendidikan terdapat tanggung jawab seluruh elemen yakni pemerintah, sekolah, dan masyarakat khususnya orang tua.

” Orang tua kurang sadar bahwa pendidikan itu adalah tanggung jawab seluruh elemen,” ujarnya.

Untuk itu, ia berpesan kepada seluruh masyarakat agar ketika menerima undangan ke sekolah baik itu dalam kegiatan pengambilan raport siswa maupun rapat komite sekolah maka diharapkan dapat hadir. Hal itu untuk mengetahui secara langsung bagaimana perkembangan potensi siswa serta status integritas pendidikan di sekolah. (*)

Peliput: Arianto W

Visited 1 times, 1 visit(s) today