BAUBAU, BP- Program pendidikan karakter sudah lama diterapkan di seluruh lembaga pendidikan baik dijenjang SD, SMP, hingga SMA Sederajat, tidak terkecuali jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Baubau.
Dimana, tujuan utamanya adalah untuk mengimplementasikan Nawacita Presiden Joko Widodo dalam sistem pendidikan nasional. Guna, menumbuhkembangkan kebiasaan baik siswa sebagai bentuk pendidikan karakter baik di keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Selain itu, juga untuk mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia.
Diketahui, ada beberapa program pendidikan karakter yang dimana dalam penerapannya dikelaskan sesuai tingkat/kualifikasi pendidikan itu sendiri, diantaranya Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) untuk tingkat SD dan Penguatan Pendidikan Karakter (P2K) untuk tingkat SMP.
” Sudah beberapa tahun ini diterapkan program Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) untuk sekolah tingkat SD, dan Penguatan Pendidikan Karakter (P2K) untuk sekolah tingkat SMP. Dalam program ini, bagaimana kita membentuk mental, cara berpikir, bersikap, dan tindakan siswa agar menjadi lebih baik,” ungkap Sekretaris Disdikbud Kota Baubau Kasman SPd MPd beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada saja siswa yang suka teledor dalam melaksanakan penerapan program edukasi ini.
Menanggapi hal itu, kata Kasman, ini merupakan sebuah kelalaian. Sebab, sekolah telah melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih siswa secara efektif dan efesien dalam upaya menjadikan siswa sebagai pribadi yang dewasa, dewasa dalam konteks ini adalah orang yang mempunyai keimanan, keilmuan yang mapan, serta berakhlak mulia.
” Kalaupun ada satu-dua siswa yang teledor dalam melaksanakan program ini yah itu merupakan sebuah kelalaian. Sebab, kalau untuk pembelajaran etika dalam upaya membentuk karakter positif siswa sudah cukup baik diberikan oleh masing-masing sekolah,” pungkasnya. (*)
Peliput: Arianto W