BAUBAU, BP- SMPN 16 Baubau sebelumnya telah mengusulkan program bantuan relokasi lahan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Baubau. Hal itu dipertimbangkan mengingat kondisi lahan sekolah yang tidak begitu strategis untuk memikat animo masyarakat guna melanjutkan kualifikasi pendidikan anak ke jenjang SMP.
Kendati demikian, hingga saat ini usulan tersebut belum mendapatkan realisasi dari pihak pemangku kebijakan.
” Akses jalan ke SMPN 16 dari Palabusa sangat sulit dijangkau oleh transportasi. Niat kami besar sekali, sejak 2018 lalu kami telah menggusulkan agar SMPN 16 dapat direlokasi di lingkungan Kalipu-lipu. Dimana, jarak akses lebih mudah di jangkau karena berada tepat di jalan utama, dan jika ditempatkan disana maka akan ada dua sekolah pendukung yakni SDN Kecil Kolagana dan SDN 1 Bataraguru,” ungkap Kepala SMPN 16 Baubau Syamsu beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Disdikbud Baubau Kasman SPd MPd menegaskan, program bantuan relokasi lahan direalisasikan secara bertahap dan ditentukan berdasarkan skala prioritas. Sebab, sekolah yang mengusulkan program relokasi lahan bukan hanya SMPN 16 Baubau, melainkan ada juga SMP lainnya.
” SMPN 16 Baubau dulunya itu SMPN Satu Atap dengan SDN Kecil Kolagana, yang sama dengan SMPN 14, 15, dan SMPN 17 Baubau. Namun masing-masing sekolah tersebut telah berdiri sendiri. Hari ini memang ada pemikiran Dinas Pendidikan untuk merelokasi sekolah-sekolah itu, tetapi lagi-lagikan kita berbicara persoalan dana, jadi tidak mungkin kita mau relokasikan secara serentak itu sekolah, tetapi ini akan bertahap karena kita tahu bersama bagaimana persoalan lahan, tidak segampang itu kita mendapatkan lahan,” terang Kasman, Kamis (05/03).
Kemudian, dijelaskan, usulan relokasi lahan harus teridentifikasi secara baik dan benar. Artinya, apakah di sekolah tersebut kesulitan mencari/menampung siswa atau terdapat masalah psikologi lainnya?. Lanjut Kasman menerangkan, yang menjadi dasar pemikiran SMPN 16 Baubau mengusulkan relokasi lahan yakni mendekatkan diri dengan sekolah-sekolah penunjang (SD).
Diketahui, SMPN 16 Baubau berlokasi di Wilayah Kelurahan Palabusa, Ligkungan Kolagana, Kecamatan Lea-lea. Dimana, pada lokasi tersebut hanya terdapat dua sekolah penunjang yakni SDN Kecil Kolagana yang berdiri satu atap dengan SMPN 16 Baubau saat ini, dan SDN 1 Bataraguru. Namun, karena jarak SDN 1 Bataraguru cukup jauh dengan SMPN 16 Baubau sehingga mayoritas siswanya lebih memilih melanjutkan kualifikasi pendidikan ke SMPN 11 Baubau, yang lokasinya agak berdekatan dengan jarak tempat tinggal siswa.
” Inikan dasar pemikiran untuk merelokasi SMPN 16 hanya karena persoalan kondisi murid. Yang dimana, di Wilayah Palabusa itu ada SDN 1 Bataraguru yang merupakan salah satu penunjang murid SMPN 16 Baubau. Supaya bukan hanya siswa tamatan SDN Kolagana saja yang bersekolah disana, tetapi termaksud tematan SDN 1 Bataraguru juga. Namun, memang agak jauh lokasinya sehingga mayoritas siswa lulusan SDN 1 Batarugu lebih memilih bersekolah di SMPN 11 Baubau,” ujar Kasman.
Merespek hal itu, Kasman meminta agar SMPN 16 Baubau dapat sabar menunggu, sebab akan ada waktunya SMPN 16 Baubau bakal direlokasi. Pasalnya, sekolah yang mendapatkan jatah relokasi lahan ditahun 2020/2021 ini adalah SMPN 14 Baubau.
” Ditahun 2020/2021 ini SMPN 14 Baubau yang akan kami relokasikan, karena satu lahan dengan SDN Topa, supaya mereka terpisah. Kalau untuk SMPN 16 Baubau itu belum ada kejelasan lahan, namun tetap diupayakan untuk rencana relokasi tersebut, insha allah setelah SMPN 14 Baubau,” tandasnya. (*)
Peliput: Arianto W