Peliput: Alyakin Editor: Hengki TA

PASARWAJO, BP – Meski kegiatan festifal Budaya Tua telah usai dilenggarakan oleh pemerintah Daerah Kabupaten Buton pada tahun 2016, namun Honor parah pelatih tarian secara bersama-sama dan hari tampilnya sebanyak 10 ribu penari di Takawa belum terbayarkan hingga saat ini.

Salah satu anggota pendiri grup Rambi Takawa, Salam, ketika dikonfirmasi Baubau Post beberapa waktu lalu membenarkan bahwa para anggotanya hingga saat ini tidak mendapatkan upah pada saat latihan bersama seluruh penari tersebut.

“Kami tidak mengetahui dimana anggarannya dan dimana harus diterimah, karena sampai sekarang anggotaku belum ada yang mendaptkannya khusus sesaat melakukan tarian secara bersama-sama selama empat hari hingga hari H,” ucapnya

Kurang lebih dari 200 pelatih penari, hingga sampai detik ini belum terbayarkan, pihaknya tidak mengetahui siapa yang akan membayarkan jasa anggotanya dan tidak mengetahui siapa yang menganggarkannya. Berdasarkan anggaran dari Dinas Pariwisata Kabupaten Buton selaku penyelenggara kegitan, pihaknya mengakui ada anggaranya sekitar 200 juta, akan tetapi itu diperuntukan untuk latihan Zona dan pelatihan penari di tujuh Kecamatan wilayah Kabupaten Buton selama dua minggu.

“Memang ada anggran dari Dinas Pariwisata sekitar 200 juta, tetapi itu diperuntukan pada saat latihan Zona dan melatih anak-anak yang mengikuti tarian di tujuh Kecamtan, Kabupaten Buton itu sudah terbayar lunas atau selesai selebihnya kami tidak mengetahuinya,” tuturnya.

Selain itu, Grup Rambi Takawa menawarkan untuk bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Buton. Akan tetapi, Grup Rambi Rambi Takawa tidak lolos berkas sehingga gugur, namun untuk menyelamatkan kegiatan tersebut maka digantikan dengan perusahaan lain, namun tetap saja anggota dari Grup Rambi Takawa yang menjalankan teknisnya. “Karena bukan perusahan, kami menjadi buruh, tapi itu harus terbayarkan karena kami sudah di panggil,” pungkasnya.

Untuk kegiatan tersebut, seharusnya dikelolah oleh Grup Rambi Ganda, dimana anggota Grup Rambi Takawa, pada tahun 2013 telah melakukan kegiatan seperti itu. Namun di tahun 2016, pihaknya merasa dirugikan, dan tidak berani untuk menuntut hak-haknya, sebab anggota Grup Rambi Takawa magang di Pemerintah Daerah Kabupaten Buton.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today