Peliput: Nelvida A — Editor: Ardi Toris
BAUBAU, BP- Petani Waliabuku memilih menunda panen padi disebabkan cuaca tidak menentu apalagi bila hujannya tidak menentu, akibatnya sawah tergenang dan padinya tidak akan menjadi beras.
“Hujan seperti ini, kalau terlambat panen dapat mengurangi hasil, walaupun sudah di depan mata namun tidak dapat di panen,” terang Suharman salah satu petani di Kelurahan Waliabuku.
Hasil panen dapat berkurang jika kondisi padi tergenang air, hal ini dapat mengakibatkan padi tersebut akan tumbuh kembali. Sehingga padinya akan sia-sia jika di panen karena tidak akan dapat menjadi beras.
Suharman baru memulai panen dari hari minggu, kendati demikian terhambat akibat cuaca karena sebagian besar lahan persawahan miliknya telah terendam air.
” Sulit untuk melakukan panen disaat kondisi air yang sedang meningkat, tanah akan semakin pecek. Ya mau tidak mau tunggu sampai air surut baru bisa lanjutkan panen kembali,” tuturnya.
Bukan hanya itu, banyak tanaman padi yang rebahan akibat hujan. Petani was-was atas hasil panen untuk awal musim tahun 2020. Hal ini dikarenakan jika banyak padi yang rebahan maka akan mengurangi hasil panen.
” Ini rezeki sudah dipandang mata tetapi jika terlambat panen maka hanya akan dipandang mata,” tutupnya.(#)