00

Laporan: Ardi Toris

BAUBAU, BP- Perawat RSUD Baubau yang merawat pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 Baubau jatuh pingsan karena keluarga pasien datang mengamuk di RSUD Baubau di Palagimata saat menjemput paksa keluarganya yang tengah menjalani perawatan di ruang isolasi karena hasil rapid tesnya dinyatakan reaktif, Senin (8/6).

Pasien masuk di RSUD Baubau dengan keluhan batuk dan nyeri ulu hati. Pihak medis di RSUD Baubau pun menempatkannya di ruang isolasi selama dua hari. Saat pasien dijemput paksa oleh keluarganya hasil pemeriksaan swabnya belum keluar.

Saat penjemputan paksa itulah keluarga pasien mengancam akan membakar RSUD Palagimata bila mereka tidak izinkan membawa pulang pasien. Keluraga pasien juga merusak sejumlah fasilitas RSUD di ruang isolasi. Akibatnya salah seorang perawat di RSUD langsung jatuh pingsan dan langsung dilarikan di riang UGD untuk mendapatkan perawatan.

Jubir Gugus Tugas Covid-19 (GTC-19) Baubau dr Lukman SpPD menyangkan tindakan keras dari pihak keluarga pasien yang masih berstatus PDP. Karena kalau hasil swabnya nanti positif, lanjut dr Lukman, itu akan menyulitkan pihak GTC-19 Baubau dalam menganalisis dan melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di Kota Baubau.

Dokter Lukman menjelaskan perawatan di ruang isolasi itu sudah steril dan bila ada pasien yang tergolong PDP sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku akan di rawat di ruang isolasi tersendiri di RSUD Baubau.

“Ruang isolasi untuk pasien PDP di RSUD Baubau telah dipisahkan dengan ruang isolasi yang sudah positif Covid-19. Jadi kalau PDP ini hasil swabnya negatif maka dipastikan dia aman tidak akan tertular oleh pasien yang sudah positif corona,” jelas dr Lukman dalam keterangan persnya.

Dokter Lukman mengatakan memang masih ada keluarga pasien yang belum memahami terkait dengan bahasa-bahasa rekatif dan non reaktif untuk rapid tes. Keluarga pasien, lanjut dr Lukman, ada yang mengira bahasa-bagasa rekatif dan nonreaktif itu sudah dipahami sebagai positif Covid-19. “Padahalkan standarnya untuk pasien dinyatakan positif Covid-19 adalah berdasarkan hasil pemeriksaan Swab tenggorokan,” jelasnya.

Meskipun pasien telah pulanmg kerumahnya, kata dr Lukman, GTC-19 Kota Baubau tetap melakukan pemantuan terhadap PDP yang pulang paksa itu melalui tenaga medis di Puskesmas sembari menunggu hasil Swab Tenggorokannya.

“Bila nanti hasil swabnya ternyata positif corona, maka pasien yang bersangkutan akan dijemput kembali untuk menjalani perawatan di ruang isolasi yang telah disiapkan TGC-19 Baubau,” kata dr Lukman.

Pasca penjemputan paksa PDP Covid-19 oleh keluarga pasien, situasi di RSUD Baubau sudah kembali normal karena sudah mendapat pengamanan dari aparat kepolisian. (***)

Visited 1 times, 1 visit(s) today

By admin