Peliput: Iman Supa Editor: Zaman Adha
RAHA, BP – Setelah mendapatkan bantuan berupa Lahan Pertanian Jagung (LPJ) dari Kementerian Pertanian RI sebesar 30 ribu hektar, Bupati Muna, LM Rusman Emba berharap seluruh stake holder dapat bekerja sama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Muna, dengan memanfaatkan lahan ini.
Dalam sambutannya pada rapat koordinasi percepatan perluasan jagung di Galampano Kantolalo, Selasa (24/1), Rusman mengatakan, awalnya Menteri Pertanian memberikan bantuan sebesar 50 ribu hektar. Namun karena pertimbangan dari Gubernur Sultra, maka bantuan lahan yang diberikan menjadi 30 ribu hektar.
“Awalnya kami ditantang oleh Menteri Pertanian dengan lahan sebesar 50 ribu hektar. Namun sebagai langkah awal, Gubernur Sultra mempertimbangkan agar diberi dulu lahan sebesar 30 ribu hektar. Sebenarnya, setiap daerah itu diberikan hanya 25 ribu hektar,” katanya.
Lanjutnya, untuk menggarap lahan, Pemerintah Kabupaten Muna juga akan mendapat traktor besar sebanyak 25 unit, sebagai konsekuensi dari pemberian bibit. Setelah ada komunikasi dan lobi, kemungkian akan ditambah menjadi 35 unit, dengan harga per unit Rp 500-600 juta yang akan ditempatkan di kecamatan.
Kendala yang dihadapi saat ini, masyarakat belum mampu memaksimalkan fasilitas yang diberikan karena keterbatasan modal. Namun, penggarapan lahan dan pengadaan pupuk, para petani dapat meminjam modal dari Bank Sultra.
“Begitu besar kemudahan yang diberikan, kalau ada masyarakat yang mempersulit maka yang cari lain saja, karena hidup ini pilihan. Kalau program ini berhasil, maka ketika panen raya, Presiden bersama Menteri Pertanian, akan datang ke Muna,” ungkapnya.
Sehingga, Pemerintah Kabupaten Muna akan memperhatikan insfrastruktur jalan, termasuk infrastruktur pariwisata. Setelah dibenahi, Rusman yakin bidang peternakan dan industri juga akan eksis di Kabupaten beribu kota Raha ini.
Dengan lahan yang luas ini, Rusman optimis, akan mensejahterakan masyarakat Muna khususnya para petani. Keberhasilan program ini akan membuat Kabupaten Muna dapat lebih maju, karena selama ini dianggap daerah yang lambat perkembangannya.
“Saatnya kita buktikan dengan kerja, kerja dan kerja bukan hanya retorika. Kita bisa mengangkat harkat dan martabat masyarakat muna, untuk menjawab keraguan publik selama ini,” tutupnya. (*)

