Peliput: Gustam
PASARWAJO, BP- Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton kembali disorot. Kali ini terhadap Dokter Spesialis Kandungan yang diduga lambat mengambil tindakan.
Hal itu dikeluhkan salah seorang warga Kecamatan Pasarwajo Kamaluddin Rahim. Menurutnya, pelayanan RSUD Buton saat ini sangat tidak maksimal.
Kamaluddin menjelaskan, keluhannya tersebut bermula saat dirinya mengantar anaknya Dita Damayanti (22) melakukan pemeriksaan kandungan pada akhir bulan lalu.
Ia yang datang Pukul 08.30 Wita saat itu, harus menunggu selama kurang lebih lima jam untuk mendapatkan layanan dari Dokter Spesialis.
“Dokter penanggung jawab baru datang sekitar Pukul 01.30 Wita. Kami menunggu hampir lima jam lamanya baru ada tindakan,” kata Kamaluddin dengan nada kesal saat ditemui kediamannya, kamis kemarin (05/11).
Kamaluddin semakin kesal di tiga hari berikutnya. Saat itu, anaknya hendak melahirkan. Dan Dokter Spesialistik Kandungan tidak ada di tempat. Hingga nyawa bayi anaknya pun tak tertolong.
“Kami akui saat masuk dirumah sakit ada tindakan yang dilakukan bidan, yaitu pemeriksaan tekanan darah. Namun kata bidan tersebut, tekanan darah naik sehingga menurut mereka ini emergensi, harus cepat penangganan khusus Dokter Ahli Kandungan,” terangnya.
Melihat kondisi anaknya yang saat terbaring lemah, Kamaluddin berinisiatif membawa anaknya ke RS Siloam Kota Baubau. “Namun dokter atau bidan mengatakan tidak bisa karena sudah terlanjur masuk, ada pun dipaksa rujuk di Siloam tidak akan diterima atau dilayani,” tuturnya.
Ia pun cuma bisa pasrah dengan kondisi anaknya tersebut. Ia cuma bisa berdoa agar semuanya baik-baik saja. “Mengingat anak saya yang sudah kesakitan, serta terbawa dengan laporan kondisi tensi tenakanan darahnya yang tinggi, saya selaku orang tua bertanya kembali ke dokter, langkah yang akan diambil oleh pihak RSUD jika saya menerima pelayanan di sini bisa diupayakan tindakan normal, langsung saya dijawab bisa. Juga saya kembali bertanya, jika kalau tindakan normal itu gagal bisa dilakukan tindakan selanjutnya dalam hal ini operasi, dijawab juga bisa. Sehingga saat ini juga, saya juga langsung mengambil kesimpulan bahwa kalau seperti ini berarti aman karena sudah pasti ada Dokter Ahli Kandungan yang langsung menangani,” jelas Kamaluddin.
“Atas kejadian tersebut, kami hanya berharap dan memintah kepada pihak Rumah Sakit mengedepankan pelayanan kesehatan khususnya para Dokter Spesialistik yang bertanggung jawab, sehingga kejadian seperti ini jangan terulang lagi, cukup kami saja yang merasakannya,” tambahnya lagi.
Menaggapi persoalan itu, Direktur RSUD Buton Ramli Code melalui Dokter Spesialistik Kebidanan dan Penyakit Kandungan dr M Inal Arief menghaturkan rasa berdukanya.
“Sebelumnya kami turut berduka cita, namun apabila pelayanan kami relatif kurang maksimal itu diluar kemampuan kita. Karena kami selama ini, memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai kemampuan yang kita miliki,” tegasnya.
“Memang pada Kamis 22 Oktober 2020 lalu, pasien datang kontrol lakukan pemeriksaan, hanya pada saat itu pasien sudah masuk pembukaan yang melekat. Karena proseduralnya, kita mencoba pasien bisa bersalin normal, namun kita dokter bukan memegang nyawa seseorang, namun upaya yang kita lakukan pertolongan kepada pasien, masalah nyawa kita tidak bisa prediksikan,” jelas dr Inal lebih lanjut.
Ia pun meminta maaf jika ada pelayanan yang tidak memuaskan, apalagi perkataan keluarga korban dimana memintah pihak Rumah Sakit untuk merujuk ke Siloam atau Palagimata tidak disetujui pihak kami, namun menurut saya dan sesuai konfirmasi anggota saya bawah, dimana itu tidak benar adanya.
“Malahan kami dari awalnya sudah menawarkan agar dirujuk ke Baubau Siloam, namun respon keluarga disini saja,” ucap dr Inal mengklarifikasi.
BACA JUGA: Buntut dari 27 Nakes yang Terpapar Corona, Pelayanan RSUD Buton Tutup Sementara
Karena para prinsipnya, masih dr Inal, setiap permintaan pasien, pihak RSUD tidak pernah menolak, apalagi ada pasien yang memintah untuk dirujuk.
“Yang pasti, pada intinya, kami dari Rumah Sakit sudah lakukan secara prosedural kesehatan adapun ada hal-hal yang terjadi itu diluar kehendak kita,” tandasnya. (*)
Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel
Asek Goyangnya…! Ada Acara Joget di Desa Bubu-Buton Utara Ditengah Pandemik Covid19
Acara joget malam yang diadakan pemerintah Desa Bubu, Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara (Butur) yang dimana disaat pemerintah daerah Kabupaten Buton Utara tengah berjibaku melawan Covid-19.
Pj Kades Bubu Riswan mengatakan bahwa acara joget malam tersebut berlangsung karena mereka sudah ada izin dari pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Bonegunu dan mereka tidak akan berani melakukan kegiatan tersebut jika ada penyampaian dari pihak kepolisian bahwa tidak bisa melakukan acara joget malam.
Kapolsek Bonegunu Iptu Muhtar Abudu pada saat di hubungi Baubau Post melalui via WhatsAppnya membatah jika pihaknya mengeluarkan izin keramaian malam pada acara joget di desa Bubu.
Senada dengan Kapolres Butur AKBP Wasis Santoso SIK pada saat dikonfirmasi Baubau Post beberapa waktu lalu, terkait acara joget yang diadakan pemerintah desa Bubu mengakui jika dirinya tidak mengetahui bahwa di desa Bubu ada acara joget dan pihak polres tidak mengeluarkan izin untuk acara malam di desa tersebut.@baubaupost tv channel