Peliput: Arianto W
BAUBAU, BP- Di awal bulan suci Ramadhan, Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Kota Baubau gencar melaksanakan pengawasan pangan jajanan/takjil buka puasa di sejumlah daerah lingkup wilayah kerjanya.
Diketahui, ada lima wilayah kabupaten/kota yang masuk dalam rayon kerja Loka POM Baubau yaitu Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Selatan (Busel), Buton Tengah (Buteng), dan Buton Utara (Butur).
Kendati demikian, tercatat baru sebanyak tiga daerah kabupaten/kota yang berhasil dikunjungi oleh pihak Loka POM Baubau, guna melaksanakan intesifikasi pengawasan pangan takjil buka puasa yakni Kabupaten Buton pada Kamis (15/04), berlanjut ke Kabupaten Buton Selatan pada Jumat (16/04), dan Kota Baubau pada Sabtu (17/04).
Untuk di wilayah Kabupaten Buton, tercatat sebanyak 30 sampel pangan takjil yang berhasil diambil, dan berdasarkan hasil uji/sampling semuanya dinyatakan negatif terhadap Rhodhamine B, Formalin, Boraks, dan Metanil Yellow.
Hal senada juga terjadi di wilayah Kabupaten Buton Selatan. Dari 43 sampel takjil yang diambil secara random, tercatat semua hasilnya negatif.
Untuk di wilayah Kota Baubau, pengambilan uji/sampling dilakukan di dua lokasi yang berbeda yaitu seputaran Pasar Karya Nugraha dan Punesarata Stadion. Dari 93 sampel yang diambil, semua hasilnya juga negatif.
“Dengan hasil ini, maka dapat dikatakan bahwa untuk daerah Kota Baubau, Kabupaten Buton dan Busel, di awal ramadhan ini masyarakat dapat membeli menu buka puasa dengan sehat, aman, dan tidak berbahaya untuk dikonsumsi,” ungkap Kepala Loka POM Baubau, Mirnawati Purba, Senin (19/04).
Lantas, hal ini menunjukan umumnya masyarakat saat ini khususnya para pedagang takjil telah memiliki kesadaran untuk menjaga keamanan pangan buka puasa.
baca juga: Momen Ramadhan, Loka POM Tegaskan Para Pelaku Usaha Jaga Keamanan Pangan
Mirnawati menambahkan, dalam waktu dekat pihak Loka POM akan menyambangi dua wilayah yaitu Kabupaten Buton Tengah dan Buton Utara, untuk dilakukan intensifikasi pengawasan pangan jajajan/takjil buka puasa.
“Kita berharap semoga semuanya negatif bahan berbahaya dalam pangan takjil,” pungkasnya. (*)