Laporan: Prasetyo M
BAUBAU, BP-Dalam upaya meningkatkan sektor pariwisata di Kota Baubau, diperlukan inovasi dari para pelaku usaha kuliner sebagai salah satu pendukung sektor pariwisata. Pasalnya, upaya untuk meningkatkan pariwisata akan sia-sia jika tidak didukung dengan sajian kuliner yang sesuai selera wisatawan.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota (Wawali) Baubau La Ode Ahmad Monianse melalui sambutannya, saat menghadiri sekaligus membuka dengan resmi kegiatan Pelatihan Peningkatan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner di Destinasi Pariwisata, yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Baubau di Hotel Mira, Selasa (6/7/2021).
“Berbicara tentang kuliner dan pariwisata, sama dengan kita berbicara tentang dua sisi mata uang, yang satu dan lainnya tidak bisa dipisahkan. Berbicara kuliner juga akan berbicara pariwisata, karena pariwisata dan kuliner salimg memperkuat atau saling mempengaruhi satu sama lain,” ujar La Ode Ahmad Monianse, sebagaimana dirilis Kominfo Baubau
Menurutnya, jika destinasi pariwisata tidak tertata dengan baik, maka dapat dipastikan keberadaan tempat kuliner juga tdk akan menarik perhatian wisatawan. Begitu juga sebaliknya, jika sisi kuliner tidak terkelola dengan baik maka citra pariwisata akan anjlok. Pasalnya, rata-rata para wisatawan selalu menjadikan kuliner sebagai salah satu prioritas dalam berwisata.
“Saya kira sangat tepat kalau komponen kuliner ini kita perkuat dan kita tingkatkan kapasitasnya untuk meningkatkan citra pariwisata kita. Apalagi di dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa, belanja kuliner di dalam komponen pariwisata, itu masuk urutan ke 2 terbesar setelah transportasi,” tuturnya.
Ditambahkan, jika kuliner tersebut diperkuat, maka dapat dipastikan akan besar manfaatnya bagi Daerah, serta manfaat bagi masyarakat yang memiliki usaha kuliner. Di mana usaha kuliner tersebut berbasis konten local, yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan para petani.
“Karena dengan sendirinya, ketersediaan atau jangkauan bahan-bahan baku kuliner itu justru akan ditopang dari bawah. Jadi petani-petani kita akan tumbuh, begitu juga para pedagang kita, dengan sendirinya akan ikut tumbuh. Sehingga pariwisata yang berbasis kuliner akan memberikan dampak yang sangat luas,” imbuhnya.
Lebih lanjut La Ode Ahmad Monianse
mengungkapkan, untuk menyesuaikan selera wisatawan dengan kuliner lokal, perlu adanya inovasi sebagai jalan keluar dalam memberikan cita rasa. Meski demikian, ia menekankan agar dalam berinovasi tersebut nilai khas produk lokal tidak dikorbankan.
“Produk kita harus diinovasi untuk disesuaikan dengan minat dan selera para wisatawan. Yang perlu diingat bahwa, dalam berinovasi, basis tradisionalnya tidak ditinggalkan. Dalam artian nilai khas produk lokal kita tidak dikorbankan, tetapi disesuaikan dengan minat dan selera para wisatawan,” pungkasnya. (*)
Comments are closed.