Laporan: Ardi Toris
BAUBAU, BP – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Baubau melanjutkan kegiatan memfasilitasi dialog kerukunan umat beragama di Kecamatan Lea-lea dengan mengusung tema yang sama yaitu ‘Agama Sebagai Inspirasi Membangun Moderasi Beragama Mengukuhkan Harmoni Kebangsaan,’
Kegiatan di Kecamatan Lea-lea tersebut di buka oleh Kepala Badan Kesbangpol Baubau Muhammad Amsir Afi S.Sos, M.Si. Sedangkan Pemateri dibawakan oleh Ketua FKUB Baubau Drs Rusdin T, dimana bertindak sebagai moderator adalah Sekertaris FKUB Baubau Drs La Ija.
Diawal sambutannya Amsir Afi mengatakan permohonan maaf Plt Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse tidak bisa hadir dalam kegiatan dialog keagamaan di Lea-lea karena bertepatan dengan kegiatan lain yaitu menerima tamu dari Kendari.
Amsir Afi mengatakan Lea-lea dan Bungi merupakan kecamatan yang ditetapkan sebagai kawasan sadar kerukunan beragama. “Masyarakatnya merupakan cermin indonesia mini. Karena semua suku dan agama ada di wilayah ini meski jumlahnya tidak banyak. Kalau tidak dibina maka bisa saja akan memicu kerusuhan,” tuturnya, Jumat (01/04/2022), di Aula Kantor Kecamatan Lea-lea.
Salah satu tujuan dialog ini adalah agar tercipta harmonisasi dan kerukukunan beragama ini bisa terawat. “Makanya ada forum komunikasi umat bergama (FKUB) Kota Baubau guna merawat kerukunan yang sudah terjalin,” sambung Amsir Afi.
Kepala Kesbangpol pun mengingatkan bahwa Indonesia tidak lama lagi akan melaksanakan persta demokrasi lima tahunan yaitu pemilu 2024. Dalam proses dan perjalanannya nanti, salah satu yang bisa menjadi potensi yang dapat memecah belah bangsa adalah isu agama.
“Ini harus kita waspadai, dan mulai sekarang kita harus dapat menangkal isu-isu itu agar tidak merusak bangsa. Karena itu, kedepan di tempat lain, meskipun bukan kawasan sadar kerukunan beragama akan kita lakukan dialog seperti ini sehingga kerukunan itu bisa terawat,” terangnya.
Amsir Afi menandaskan bahwa berbedaan itu adalah fitra dan keberagaman itu akan menjadi pemersatu dalam aspek kehidupan kemanusiaan. “Gotong-royong, saling menghormati merupakan nilai universal. Beda dengan kaidah. Tapi dari aspek kemanusiaan banyak yang sama. dan kita bersyukur sampai saat ini tidak ada benturan agama.
Sebelumnya, di Kecamatan Bungi dalam kegiatan yang sama, Plt Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse mengatakan dialog kerukunan umar beragama didasarkan pada SK Walikota Baubau nomor 765/VIII/2021 tentang penetapan Kecamatan Bungi dan Kecamatan Lea-lea sebagai kawasan sadar kerukunan umat beragama.
“Di Kecamatan Bungi dan Lea-lea merupakan wilayah dengan keberagaman agama dan suku. Disini memang terdapat agama islam, kristen, hindu adan budha. Demikian pula terdapat banyak suku seperti suku Toraja, Bugis, dan Bali. Semuanya merupakan warga Baubau saat ini,” ucapnya, Kamis (31/03/2022), di Kelurahan Ngkaring-ngkaring.
Menurut La Ode Ahmad Monianse keberagaman itu merupakan sebuah kekuatan. Dialog yang dilaksankan ini, lanjutnya, merupakan salah satu cara kita untuk bertemu guna mencari persamaan, bukan mencari perbedaan.
“Jadi jangan cari perbedaan. Yang dicari adalah persamaan sehingga kita semua bisa hidup rukun dan harmonis. Untuk itulah Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) harus menjadi pelopor dan menjembatani dialog antar umat beragama di Kota Baubau,” tuturnya.
Selain itu, Menurut La Ode Ahmad Monianse, dialog antar umat dilakukan untuk preventif (pencegahan-red) lebih awal sehingga tidak menimbulkan kekacaun dalam membina kerukunan antar umat beragama.
baca juga: Laporan Rukyat Tak Seorangpun Melihat Hilal, Pemerintah Putuskan Tetapkan Ramadan Jatuh 3 April 2022
Di Kecamatan Lealea Panitia penyelenggaran dialog antar umat beragama Kabid Kertahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Masyarakat Kesbangpol Baubau Hj Sitti Maolaes.Sos kembali melaporkan maksud dan tujuan kegiatan dialog di Kecamatan Lea-lea yaitu untuk memelihara kerukunan umat beragama dan memperkuat toleransi dalam rangka menciptakan masyarakat yang harmonis, saling menghargai, dan saling menghormati demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam dialog ini pesertanya berasal dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Camat Lea-lea dan lurah se Kecamatan Lea-lea. Selain itu dalam sesi terakhir BNN Kota Baubau berkesempatan juga memberikan materi berupa sosialisasi penyalahgunaan Narkoba.(***)