F01.3 Ilustrasi Ilustrasi

Peliput: Darson
BURANGA,BP – Virus demam berdarah dengue (DBB) di Kabupaten Buton Utara terus menyebar. Terbukti, dua orang warga Kulisusu Kabupaten Buton Utara (Butur) dinyatakan positif terkena virus yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti.

Jika sebelumnya kasus DBD hanya ditemukan di Kecamatan Kulisusu Utara. Kini, dua warga tersebut masih dirawat intensif di Rumah Sakit Daerah (RSUD) setempat.

Berdasarkan data yang dimiliki pihak RSUD, korban DBD sudah mencapai 15 orang. Rinciannya, 3 orang meninggal dunia, 3 pasien dinyatakan sembuh, 1 orang dirujuk di Kendari dan 8 pasien masih dirawat intensif. Semua korban ini didominasi anak-anak usia dibawah enam tahun.

Kepala Tata Usaha RSUD, Mustamin ketika ditemui di kantornya, Kamis (2/3) mengungkapkan, jumlah penderita DBD yang kini tengah dirawat intensif di ruang perawatan RSUD Butur sebanyak 8 orang dan kondisinya berangsur membaik.”Satu pasien lainnya harus dirujuk ke Kendari karena kondisi terus menurun,”katanya.

Sedangkan, dua pasien dari delapan pasien yang kini tengah diberikan pertolongan medis, tambahnya merupakan warga Kecamatan Kulisusu berdomisili dipusat perkotaan Butur dan berdasarkan hasil uji labiratorium dinyatakan positif tersejangkiti virus demam dengue. “Virus dengue menyebar sangat cepat di Butur. Jika sebelumnya kasus DBD hanya ditemukan di Kecamatan Kulisusu Utara. Kini, telah ada di Kecamatan Kulisusu,” terangnya.

Dijelaskannya, pihaknya kini meningkatkan pelayanan untuk memberikan pertolongan secara optimal kepada penderita DBD di Butur. Dengan menginstruksikan seluruh tenaga tenaga medis stand bay 24 jam non stop seiring bertambahnya jumlah kasus DBD. “Seluruh dokter dan perawat RSUD bekerja ekstra untuk memberikan pelayanan prima,” tambahnya. Kendati demikian, Mustamin tak menampik, jika hingga sampai saat ini Rumah Sakit plat merah milik Pemda Butur itu belum memuiiki dokter spesialis penyakit dalam. “Dokter spesial yang ada di RSUD Butur hanya ada satu dokter spesialis anak. Selebihnya, dokter umum,” terangnya.

Mustamin menambahkan, untuk meningkatkan kemampuan tenaga medis RSUD Butur menangani kasus DBD. Pihak rumah sakit berinisiatif menyelenggarakan pelatihan penanganan kasus DBD dengan mengahadirkan dokter Alumni Universitas Gajah Mada sebagai pemateri. “Jumlah penderita DBD di Butur kian bertambah. Tentunya, harus mendapatkan penanganan serius dari tenaga medis yang mumpuni dan selalu siaga kapan pun dibutuhkan untuk memberikan pertolongan medis kepada penderita demam dengue,”ujarnya.

Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Butur mengaku terus melakukan fogging untuk memutus rantai penyebaran virus DBD.”Kami masih lakukan fogging ini dibeberapa titik di Kulisusu Utara dan sebentar sore akan pengasapan di kecamatan Kulisusu,”tutur salah seorang staf Dinkes Medis via seluler yang mengaku masih di lapangan lakukan pengasapan.

Sementara itu, Kepala Seksi Penyakit Menular Dinas Kesehatan Buton Utara, Irma tak menampik jika kasus DBD mulai menyerang warga Kecamatan Kulisusu. Sebanyak, 2 orang warga setempat berdasarkan hasil uji labiritorium dinyatakan positif terjangkiti virus demam dengue. Alumni Universitas Negeri Surabaya ini menambahkan, Dinas Kesehatan Buton Utara terus melakukan upaya pengasapan untuk memberantas jentik nyamuk mematikan dan tak hanya tinggal diam. “Titik fogging diperluas jika sebelumnya hanya di Kecamatan Kulisusu Utara. Kali ini diperluas di Kecamatan Kulisusu,” ujar Irma, kemarin.

Mantan Pegawai RSUD Bahteramas ini mengimbau, jika ada masyarakat yang terkena demam segera dibawa je Rumah Sakit atau Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan medis secepat mungkin. “Olehnya itu saya menghimbau kepada masyarakat Butur untuk waspada. Jika ada yang terserang demam untuk segera ke Rumah Sakit atau Puskesmas mendapatkan pertolongan medis untuk memastikan apakah terserang DBD atau bukan. Jika dibiarkan DBD sangat berbahaya bisa berujung kepada kematian,” tambahnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, Dinkes Butur telah mengintruksikan kepada seluruh puskemas seantero Butur untuk pro aktif mencegeh penyebaran virus dengue dengan melibatkan Camat, Lurah dan para kepala desa untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, sekaligus memberantas penyebaran virus dengue dengan membudayakan pola hidup sehat dan menerapkan 3 M yakni menguras, menutup dan mengubur.(***)

Visited 1 times, 1 visit(s) today