Peliput : Kasrun
BURANGA, BP – Warga Desa Pongkowulu, Kecamatan Kambowa, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara digegerkan dengan penemuan sosok mayat terapung yang tersangkut di akar pohon bakau, di pantai Desa Pongkowulu, pada Sabtu malam (13/8/2022) sekira pukul 10.00 Wita.
Mayat yang ditemukan itu sudah dipindahkan atau dievakuasi dari lokasi ditemukannya menuju belakang perkampungan oleh warga setempat pada Minggu pagi (14/8/2022).
Puluhan warga setempat berdatangan untuk menyaksikan mayat yang sudah dievakuasi di belakang pemukiman warga. Sementara aparat kepolisian dan TNI sudah berada di lokasi devakuasinya mayat tersebut.
Dari pantauan, badan mayat masih utuh, namun kaki kanan mayat yang ditemukan sudah tidak ada atau tinggal kaki kirinya saja. Sementara kedua tangan masih ada. Namun tengkorak atau tulang kepala sudah tidak ada atau hanya menyisakan kulit kepala.
Berdasarkan penuturan salah seorang warga Desa Pongkowulu, Husain mengatakan warga yang menemukan mayat itu awalnya tidak berani untuk dipindahkan dari lokasi ditemukannya, karena harus disaksikan oleh kepolisian terlebih dahulu.
“Harus disaksikan kepolisian,” ujarnya.
Warga lainnya, Rusbendi mengatakan, lokasi penemuan mayat itu sekira kurang lebih 500 meter dari wilayah pemukiman warga Desa Pongkowulu.
Awalnya kata Rusbendi, yang menemukan mayat itu adalah warga yang sedang menyuluh atau mencari ikan pada Sabtu malam. Namun malam itu mayat belum dievakuasi karena warga yang menemukan mayat merasa takut.
Setelah menerima informasi penemuan mayat itu, Rusbendi kemudian berinisiatif untuk menuju lokasi penemuan mayat itu bersama rekan-rekannya untuk memastikan jika itu adalah benar-benar mayat, sehingga ia bisa menghubungi aparat kepolisian.
“Setelah kita sampai ke TKP, karena kebetulan airnya itu masih dangkal, saya sampaikan jangan dulu kita ganggu ini mayat. Kita tunggu dulu yang dari kepolisian,” tutur Rusbendi.
Rusbendi menyebut, berdasarkan informasi yang ia dapatkan, mayat itu diperkirakan merupakan warga Desa Pebaoa, Kecamatan Kulisusu Utara, yang sebelumnya dikabarkan hilang saat mencari ikan di laut.
“Kebetulan juga ada pihak keluarga korban yang menelpon, kebetulan langsung berhubungan dengan saya, saya sampaikan untuk ciri-cirinya memang sudah seperti itu,” ujarnya.
Kendati demikian, ia belum bisa memastikan jika itu mayat berasal dari Desa Pebaoa, karena kata dia, harus dari keluarga korban yang mengecek langsung kondisi mayat.
Ciri-ciri mayat yang disebutkan oleh Rusbendi, masih memiliki celana pendek warna biru yang memiliki les warna merah. Diduga mayat itu berjenis kelamin laki-laki.
Selanjutnya, mayat yang sudah dievakuasi dibawa ke Pukesmas Kambowa menggunakan mobil ambulance, bersama aparat kepolisian dan TNI serta Camat Kambowa.
Kapolsek Bonegunu, Iptu Supratman Ambon, S.H yang ditemui di Puskesmas Kambowa mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor (Polres) Buton Utara untuk penanganan mayat itu, karena di Puskesmas Kambowa tidak memiliki tempat pendingin atau pengawet mayat.
Sehingga, Supratman mengatakan, mayat itu akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara di Kecamatan Kulisusu untuk dilakukan identifikasi.
“Kita identifikasi dulu,” kata Supratman Ambon.
baca juga: Wakil Bupati Buton Utara Ahali Tetap Semangat Pimpin Pawai Taaruf di Tengah Guyuran Hujan
Sementara itu, Supratman mengaku belum bisa memastikan apakah mayat itu adalah warga Desa Pebaoa yang dikabarkan hilang atau bukan. Pihaknya masih akan berkoordinasi dengan pihak Polres, untuk memastikan soal adanya informasi orang hilang.
“Kalau untuk memastikan orang hilang inikan kita harus cari tahu dulu informasinya, sejak kapan dia hilang, apakah orang ini yang dimaksud, nanti dari tim medislah yang menentukan,” sebutnya.(*)