Pewarta: Amat Jr
BAUBAU, BP-Dua pekan terakhir kelangkaan minyak tanah (Mitan) di Kota Baubau mulai terasa. Hal itu terlihat di sejumlah pangkalan di Kota Baubau terlihat emak-emak banyak yang antri. Salah satu pangkalan yang terlihat jumlah pengantrinya cukup mencolok yaitu pangkalan yang berada di Kelurahan Wangkanapi, seputaran Jl Kelapa.

Emak-emak yang terlihat antri merasan kembali susahnya membeli minyak tanah harus antri. Salah satu pengantri mengatakan dia sudah antri dari sejak pagi. “Memang pangkalan di sini disebut pangkalan milik se Indonesia. Karena warga dari beberapa kelurahan di layani di pangkalan ini, makanya banyak pengantrinya.
Emak-emak lainnya yang dikonformasi di tempat atrian mengatakan sejak dari dua pekan lalu dia hanya mendapatakan jatah minyak tanah sekali dalam sepekan. “Sekali kita antri kita mendapatkan 4 litrt minyak tanah. Itu di pakai untuk satu minggu,”tuturnya.
Selain itu bila mau antri maka para emak-emak itu wajib membawa kartu keluarga (KK) sebagai syarat utama untuk mengambil minyak tanah di pangkalan tempat mereka antri. Pangkalan terpaksa memberlakukan kartu KK itu untuk mematikan semua warga terlayani, tidak ada yang mengambil doble.
baca juga: DKP Pemprov Sultra : Ingatkan Oknum Nelayan Pengguna Bom, Bius dan Potasium, Sanksinya Berat
Emak-emak yang tetap memilih mengantri minyak tanah di pangkalan disebabkan mereka belum ingin beralih gas. Kalau pun sudah ada yang pernah beralih ke gas, saat ini harga gas dirasakan lebih mahal. “Pasca corona ini bukan makin baik, semuanya susah, gas naik, minyak tanah langka, harga barang pada naik sementgara gaji tidak naik-naik. Hidup Makin susah malah ditambah bikin susah,” ucap Emak-emak yang mengantri Mitan. (**)