Laporan: Ardi Toris
BAUBAU, BP- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau bersinergi dengan Forum Kerukunan Umat Bergama (FKUB) Kota Baubau menggelar dialog kerukunan dengan tema ‘Peran FKUB dan tokoh agama dalam menjaga kerukunan, jalin persatuan, dan kesatuan bangsa.
Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari dan diikuti sedikitinya 40 peserta yang merupakan perwakilan dari agama yang ada di Baubau yaitu Muslim, Nasrani, Hindu, Budha, yang bertempat di Hotel Galaxy Inn Baubau.
Mewakili Kepala Badan Kesbangpol Baubau, acara itu dibuka oleh Sekertaris Kesbangpol Baubau Saharuddin, SPd, MSi sekaligus sebagai pemateri. Pemateri lainnya yang dihadirkan dari pengurus FKUB Baubau yaitu KH Abdul Rasyd Sabirin, LC,Ma dan Dr Halking dengan bertindak sebagai moderator Pendeta Victor Soakalune.
Kepala Kesbangpol Baubau Moh Amsir Afie ditemui di Hotel Galaxy Inn mengatakan pihaknya memfasiltasi FKUB untuk bersama-sama melaksanakan dialog keberagaman, dimana semua tokoh-tokoh agama dihadirkan, pesertanya ada pewakilan dari Muslim, Nasrani, Hindu dan Budha.
“Ini kegiatan rutin yang disenggarakan oleh FKUB berkolaborasi dengan Kesbangpol. Jadi bukan karena ini mau akhir tahun. Tapi ini kegiatan, kita ingin menciptakan suasana damai di Baubau. Karena kita tahu meskipun Baubau ini kota kecil tapi ada beragam agama, suku, dan budaya,” jelasnya, Selasa (22/11/2021)
Melalui forum ini, lanjutnya, pihaknya bersinergi dengan FKUB untuk mewujudkan Kota Baubau ini menjadi kota yang maju, sejahtera, dan berbudaya. Amsir Afie mengungkapkan materinya dialog tentang keberagaman dan menciptakan suasana kedamaian sekaligus menyikapi isu -isu di tahun depan yang sudah memasuki tahun-tahun politik dengan segala dinamikanya.
“Kita harapkan masyarakat Kota Baubau dengan keberagamannya ini bisa mempertahankan kondisi yang kondusif seperti yang kita harapkan bersama. Jangan ada konflik-konflik baik antara agama dengan agama ataupun konflik agama dengan penganutnya itu sendiri. Pentingnya dari pada pertemuan sepertti ini, bisa juga dibilang bersilaturahmi karena semua akan ketemu semua pemuka agama di Kota Baubau. Ada imam, ada pastor dan sebagianya,” tuturnya.
Amsir Afie pun menyinggung pentingnya dialog seperti ini terus dilakukan kaitannya dengan tahun politik di 2023. Dia mengharapkan umat bertindak cerdas, jangan mudah terprovokasi dengan membawa isu-isu yang berpotensi memecah belah umat.
“Sejak dini kita sudah harus memberikan informasi. Nah, pemerintah melalui para tokoh ini, merekalah yang menyampaikan kepada para umatnya. Peran para tokoh memang sangat penting. Karena kita tidak mungkin mengumpulkan umat beragama yang beragama itu sekaligus dalam satu wadah,” tuturnya.
Selain itu juga dia mengingatkan pentingnya mencegah politik idedntitas. “Intinya adalah kami tidak menginginkan suasana yang mengacaukan apalagi membawa simbol-simbol yang berpotensi kepada ketidakharmonisan. Jadi perlu dikumpulkan mereka, kita berdialog, berdiskusi, sehingga hal-hal yang positif ini mereka bisa menularkan kepada umat-umat lainnya,” sambungnya.
Dia pun mengajak semua pihak untuk menjadikan Baubau ini sebagaimana visi-misi Pemkot Baubau dengan peran semua pihak mari jadikan Baubau yang maju, sejahtera, dan berbudaya.
Kabid Ketahahan, Ekonomi, Budaya, dan Ormas Hj Sitti Maula SSos mengungkapkan pihaknya menggelar dialog kerukunan meskipun dengan catatan anggaran penyelenggaraannya sangat terbatas tetapi dialog itu sangat penting menjalin silaturahmi “Kami berusaha membackup program ini dengan anggaran yang sangat-sangat terbatas,” tuturnya.
Sitti Maula mengungkapkan peserta kegiatan itu berasal dari organisasi keagamaan di Kota Baubau yang lembaganya sudah terdaftar di Kesbangpol Baubau dan juga berasal dari perwakilan pemuda-pemuda yang bernaung baik itu Kristen, Hindu, dan Islam.
Tujuan utama kegiatan ini, lanjutnya, untuk membina silaturahmi antar pemeluk agama di Kota Baubau sehingga terkjalin terus kerukunan sehingga tercipta persatuan dan kesatuan.
“Mudah-mudahan ditahun kedepan anggaran kami bisa bertamah sehingga pesertanya dan volume kegiatannya bisa bertmbah. Jadi dalam setahun itu jangan hanya dua kali kegiata seperti dilakukan,” tutupnya. (*)