F05.2 1

Laporan: Ardi Toris

BUSEL, BP- SDN 1 Laompo sejak tahun 2021 sudah mengikuti program pemerintah pusat terkait dengan pelaksanaan kurikulum merdeka yang diterapkan di kelas 1 dan kelas 4.

Kepala Sekolah SDN 1 Laompo Rosdiana SPd mengatakan untuk capaian-capaian kurikulum merdeka bagaimana untuk implementasinya pihaknya memulai dari kesiapan guru sebagai tenaga pengajar dengan ketentuan bagaimana melakukan pendekatan-pendekatan terlebih dahulu kepada siswa, apa maunya siswa, dan apa kebutuhan siswa dan guru.

F05.2 1

“Setelah mengidentifikasi itu barulah kami masuk di kurikulum merdeka. Alhamdulilah sekarang sudah berjalan dan kemudian sekarang bukan hanya berbicara bagaimana kebutuhan siswa tapi bagaimana juga dengan design ruangan belajar sehingga sekolah kita itu tidak monoton dan ada ketertarikan siswa terhadap materi yang dibawakan oleh guru,” tuturnya, ketika diwawancara Baubau Post, di ruang kerjanya, akhir pekan lalu.

Rosdiana menjelaskan pemberlakuan kurikulum merdeka diawali di kelas 1 dan kelas 4 memang sesuai dengan petunjuk program pelaksanaan kurikulum merdeka sebagai perkenalan awal. Kemudian nanti ditahun ajaran berikutnya yaitu tahun ajaran 2022/2023 akan dilanjutkan dengan kelas 2 dan kelas 5.

“Untuk kelas yang belum melaksanakan kurikulum merdeka mereka masih menerapkan kurikulum K13. Jadi di sekolah ini karena baru tahap pengenalan maka penerapannya baru untuk kelas 1 dan kelas 4. Sedangkan kelanjutannya diterapkan di kelas 2 dan kelas 5. Untuk kelas 3 dan kelas 6 itu nanti melihat petunjuk lagi dari kementrian mendikbudristek,” jelasnya.

Menyinggung perbedaan kurikulum merdeka dan kurikulum K13, menurut Rosdiana sebenarnya perbedaan itu hampir tidak ada. Hanya saja, lanjutnya, ada tambahan di kurikulum merdeka yang disebut dengan P5 yaitu mengimplementasikan program pancasila.

“Kalau K13 tidak ada P5, cuma aksi kegiatan itu memajukan potensi yang disebut dengan prakarya,” tuturnya.

Sejauh ini, Sekolah SDN 1 Laompo Busel belum dinyatakan lulus sebagai sekolah penggerak. Pihak sekolah sudah berupaya mengikuti test sekolah penggerak namun karena kuota terbatas maka pihaknya kedepan akan terus berupaya menuju sekolah penggerak.

“Kita belum lulus sekolah penggerak tapi guru dan siswanya akan terus bergerak. Kita buat inovasi-inovasi apa disekolah ini sehingga ada ketertarikan siswa di sekolah ini. Meski demikian kita tetap berkomnitmen menuju sekolah penggerak. Kita siapkan semua instrumennya baik dari siswanya, gurunya, dan kesiapan kepala sekolah. Karena partisipasi didalamnya ada koloborasi,” katanya.

Rosdiana mengatakan sebenarnya tidak ada kesulitan saat mengikuti test sekolah penggerak. Karena dalamn test itu sebenarnya menggali pengalaman kita sebagai guru. Kendalanya menurut Rosdiana hanya karena terbatas kuota suatu daerah untuk lulus sekolah penggerak

“Mekipun belum lulus sekolah penggraka kami terus bergerak,” katanya mengulangi. Dia pun mencontohkan ketika Dinas Pendidikan Busel mencanangkan sistim digitalisasi sekolah, kata Rosdiana, pihaknya sudah ikut andil dengan mengikuti ujian berbasis komputer.

“Kita ikut andil di sana melakukan kegiatan bersama-sama dan alhamdulilah sesuai dengan visi dan misi kami yaitu ‘Terwujudya generasi pelajar muda sebagai pembelajar sepanjang hal yang berkarakter inovatif dan berprestasi’, Alhamdulilah dua tahun terakhir membuahkan hasil. Siswa kami mendapatkan juara 1,2, dan 3 dalam ujian berbasis komputer,” katanya lugas.

Rosdiana mengatakan sebenarnya untuk sekarang ini pendidikan dasar mulai dari SD, SMP bahkan hingga SMA sudah tidak ada lagi namanya ujian nasinal. Namun ada ujian berbasis sekolah yang dikenala ujian sekolah. Untuk di Buton Selatan ujian sekolah itu dilaksanakan serentak berbasis komputer.

baca juga: Kadis Pendidikan Baubau La Ode Aswad Mohon Maaf Atas Tindakan Siswa Berciuman Dalam Kelas di SMP4

“Alhamdulillah ujian berbasis komputer ini sebenarnya utnuk melatih siswa. Sebab kedepan setelah mereka masuk perguruan tinggi atau mencari pekerjaan seperti tes ASN mereka sudah tidak kaku lagi menghadapi komputer karena sudah dibiasakan sejak dari SD. Test zaman sekarang ini kan sudah menggunakan komputer, kalau test ASN itu disebut tes CAT,” tuturnya. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today

By admin