Peliput: Darson
BURANGA, BP – Peringatan HUT ke 43 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Butur dengan menggelar seminar keperawatan. PPNI bersama Pemerintah Kabupaten Butur, PPNI membahas berbagai isu strategis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan perawat.
Bupati Buton Utara, Abu Hasan turut diundang. Mantan Karo Humas Pemprov Sultra itu, didaulat sebagai pemateri untuk menjelaskan kebijakan pemerintah daerah untuk mewujudkan kesejahteraan bagi perawat. Kegiatan seminar tersebut diselenggarakan di Aula Bappeda Butur, Sabtu (1/4).
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPNI Sultra, Haryanto mengaku, terus melakukan berbagai cara agar nasib perawat dapat diperhatikan oleh pemerintah daerah. Anggota DPRD Bombana ini menuturkan, gencar mengajak kepala daerah agar mengadopsi program satu perawat satu desa diterapkan di daerahnya masing-masing. Menurutnya, jika program tersebut dapat direalisasikan tak akan ada lagi desa yang mengeluh belum tersentuh tenaga medis. “Sejauh ini baru Pemda Bombana dan Konsel yang mengadopsi program satu perawat satu desa. Saya berharap selanjutnya Buton Utara,” ujar Haryanto saat ditemui di Aula Bappeda Butur.
Haryanto menambahkan, jumlah perawat kini telah mampu menghendel semua desa di Sultra. Olehnya, ia meminta pemerintah daerah jangan ragu untuk mengadopsi program yang ditawarkan PPNI, sehingga semua lulusan perawat dapat diberdayakan untuk melayani masyarakat dan tak ada yang menganggur. “Memperjuangkan kesejahteraan perawat bukan hanya tanggung jawab PPNI melainkan tetapi juga membutuhkan peran aktif pemerintah daerah,” tegasnya.
Bupati Kabupaten Buton Utara, Abu Hasan mengaku, masih akan mengkaji apakah bakal mengadopsi program satu perawat satu desa atau tidak . Menurutnya, jumlah tenaga perawat di Butur cukup banyak dan tersebar disetiap desa. Mantan Karo Humas Pemprov Sultra ini menambahkan, pemerintah daerah terus memberikan ruang kepada perawat untuk menggapai kesejahteraan. (*)