Peliput: Anton
LABUNGKARI, BP – Kurang lebih sebanyak 48 guru SD se Buton Selatan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Kurikulum 2013, yang digelar di gedung SDN 2 Lakudo pada Kamis (04/05), yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Buton Tengah Hasan Tali SPd, Tim Instruktur Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara (LPMP) Rudin Kuduhama SSos dan Ratson, instruktur asal Kabupaten Buton Tengah Kamaruddin SPd.
Instruktur LPMP Provinsi Sulawesi Tenggara Rudin Kuduhama SSos menuturkan, para peserta yang mengikuti Bimtek terdiri dari guru SD kelas I, guru kelas IV, guru PJOK, guru agama dan beberapa kepala sekolah.
Dijelaskannya, kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari kegiatan rakor beberapa lalu. Ia juga menjabarkan guru honorer atau GTT yang mengajar selama ini harus memiliki SK Bupati, dikarenakan SK Bupati merupakan salah satu persyaratan untuk mengikuti diklat sertifikasi.
“Ini kelanjutan rakor di Swiss Bil Hotel akhir Maret kemarin, terkait Diklat guru sertifikasi. Kemudian mengenai GTT, kami dari LPMP sudah mengusulkan ke setiap Kabupaten/Kota agar guru honorer itu di SK kan oleh Bupati, kebetulan saya adalah salah satu koordinator pengurusan sertifikasi guru,” jelasnya.
“Kami tidak bisa proses guru honorer yang mengurus sertifikasi kalau tidak mempunyai SK Bupati, bagi guru non PNS yang mengajar selama ini syaratnya harus mempunyai SK Bupati,” sambungnya.
Dikatakan, Bimtek tersebut lebih fokus pada tata cara penyusunan perangkat pembelajaran, baik berkaitan dengan proses belajar mengajar maupun evaluasi atau penilaian.
“Titik fokus kita pada pembuatan RPP, kegiatan proses dalam pembelajaran, peningkatan kapasitas sarana prasarana pendukung pembelajaran, hingga pada tahap evaluasi atau penilaian,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Buteng Hasan Tali SPd menyampaikan, Bimtek tersebut sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas pembelajaran.
“Mengikuti suatu kegiatan itu tidaklah rugi, karena dari kegiatan yang diikuti maka orang bersangkutan akan mendapat tambahan ilmu, kalau dia sudah mendapat ilmu maka dengan mudah ia dapat memodernisasi bentuk-bentuk kegiatan mengajarnya,” jelasnya.(*)