Peliput:Iman Supa Editor : Hasrin Ilmi

Raha, BP-Warga Desa Lagasa Kecamatan Duruka dalam pembagian seras miskin (Raskin) kamis (20/10) siang mendapatkan beras yang sudah berkutu yang diketahui beras tersebut tersimpan dalam gudang Balai Desa sejak 6 bulan lalu.

Berdasarkan informasi dari Lembaga Informasi Pengkajian Potensi Daerah (LIPPD) Sultra, La ode Madawing kepada Baubau Post kemarin mengungkapkan, warga yang mendapatkan beras raskin telah dicampuri dengan beras yang sudah berkutu sebagai tambahan dari beras yang didapatkan.

“Warga mendapatkan beras tambahan sebanyak 2,5 Liter dari pembagian namun beras itu tidak layak dikonsumsi untuk manusia, bukan untuk mendapat gizi namun akan mendapat penyakit sebab berasnya telah berkutu ditambah sudah berulat”ungkapnya.

Menurutnya Beras yang tersimpan dalam gudang sejak 6 bulan ini sebelum dibagi beberapa petugas dari desa pembagi beras sebelumnya beras tersebut diaya-aya (disaring) dengan menggunakan pukat yang terbuat dari nilon sehingga ketika dicampuri dengan beras baru dari dulog tidak terlihat rusak atau ampas dari beras lama tidak nampak terlihat.

Narsi warga Desa Lagasa melihat beberapa petugas dari desa pembagi beras melakukan penyaringan beras lama dicampur beras baru lalu akan dibagikan pada masyarakat.

“Sekitar 10 karung beras yang lama dicampur dengan beras baru dengan cara diaya-aya(saring) dan ampas dari beras lama tersebut saya simpan untuk makan ayam”terangnya.

Selain itu, petugas pembagi beras Awing yang ditemui dibalai desa mengatakan warga Lagasa yang mendapatkan beras raskin 721 orang, Sedangkan beras yang didapatkan dari dulog sebanyak 15 ton. Saat dikonfirmasi terkait beras yang rusak mengatakan beras yang telah dicampur rencananya akan dibagikan pada warga.

“Telah disediakan penimbang setiap warga mendapatkan 2,5 liter namun beras ini tidak akan dibagikan”kata Awing.

Pantauan Wartawan Baubau Post, Kepolisian Resort Muna mengamankan barang bukti berupa beras yang rusak dan pukat sedangkan kepala desa berusaha memberikan pemahaman pada warganya. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today