F01.1a Ketua BPD Wantulasi Gafarrrrrrrrrrr
-Masyarakat Wantulasi Resah

Peliput: Kasrun

Editor Prasetio M

BURANGA, BP- Pembangunan Pasar Rakyat di Desa Wantulasi Kecamatan Wakorumba Utara, Kabupaten Buton Utara (Butur) tidak kunjung selesai. Padahal, masa pengerjaan bangunan bernilai Rp 5,7 miliar itu telah selesai sejak tahun 2018.

Menurut Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Wantulasi Gafar, akitbat tidak rampungnya proyek ini masyarakat setempat menjadi resah. Terpaksa, para pedagang harus menjual di luar bangunan pasar.

“Masyarakat disini resah dengan pembangunan pasar ini yang tak kunjung selesai, padahal waktu pembangunanya sudah habis,” ungkap Gafar saat ditemui Kamis (20/06).

Sebelumnya, di lahan tempat berdirinya bangunan pasar Wantulasi saat ini, pernah berdiri bangunan pasar yang dibangun menggunakan anggaran PNPM dan APBD Kabupaten Butur. Namun sudah dibongkar untuk mendirikan bangunan baru yang tidak kunjung selesai.

“Karena dibangun di atas pasar masyarakat, maka dibongkar habis. Ada tiga yang dibangun oleh PNPM dan satu yang dibangun oleh APBD ukurannya sebesar pasar ini,” jelasnya.

Mangkraknya pasar ini rupanya juga meninggalkan masalah lain. Menurut Gafar, para pekerja bangunan pasar diketahui memiliki sejumlah utang, seperti dua rumah kontrakan yang belum terbayarkan, dan sejumlah kebutuhan sembako.

“Ini dua buah rumah dikontrak tidak dibayar, dan mereka juga utang sembako totalnya kurang lebih Rp 32 juta dan tidak terbayar,” bebernya.

Ia berharap kepada pemerintah Kabupaten Buton Utara untuk segera menyelesaikan persoalan pembangunan pasar Watulasi yang mangkrak hingga saat ini.

Berdasarkan yang tercantum di papan proyek, pembangunan Pasar Wantulasi dimulai sejak bulan September 2018 dan berakhir pada bulan Desember 2018. Anggaran sebanyak Rp 5.794.965.000 yang bersumber dari APBN. Pembangunan pasar tersebut dilakukan oleh PT Join Indonesia, dengan konsultan pengawas CV Grid Design Consultant. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today