Wali Kota Baubau AS Tamrin saat menyerahkan kenang-kenangan kepada Wakil Ketua MPR-RI Jazilul Fawaid Wali Kota Baubau AS Tamrin saat menyerahkan kenang-kenangan kepada Wakil Ketua MPR-RI Jazilul Fawaid

Peliput: Zaman Adha

BAUBAU, BP – Wakil Ketua MPR-RI, Dr Jazilul Fawaid bertandang ke Kota Baubau. Dalam pertemuan di Rujab Wali Kota Baubau, Minggu (13/09) Jazilul memuji kekayaan budaya di Buton.

“Di Baubau ini saya lihat sungguh luar biasa khazanahnya, punya benteng yang terbesar di dunia dan saya baru melihat dan kagum,” katanya.

Wali Kota Baubau AS Tamrin saat menyerahkan kenang-kenangan kepada Wakil Ketua MPR-RI Jazilul Fawaid
Wali Kota Baubau AS Tamrin saat menyerahkan kenang-kenangan kepada Wakil Ketua MPR-RI Jazilul Fawaid

Aset-aset budaya tersebut harus dijaga dan dipertahankan. Menurutnya jika seandainya benteng keraton baru akan dibangun sekarang, pasti memerlukan biaya yang tidak sedikit.

“Saya sudah pernah lihat benteng di andalusia atau di cina, tetapi saya baru lihat benteng kesultanan buton dan luar biasa,” ujarnya.

Putra asli Bawean Kabupaten Gresik itu menilai, peninggalan sejarah seperti benteng keraton itu harus dikonstruksikan sebagai kekuatan untuk membangun daerah ke depannya.

Selain memuji peninggalan sejarahnya, Jazilul juga memuji keragaman bahasa di Buton maupun kulinernya.

Hal senada dikatakan Wali Kota Baubau AS Tamrin. Di Kota Baubau banyak menyimpan peninggalan sejarah, cagar budaya, maupun kekayaan seni tradisional.

“Memang peninggalan sejarah di Baubau ini sangat sempurna, karena di sini bekas pusat kesultanan. Olehnya banyak situs-situs, banyak cagar budaya, sampai kita bingung untuk menginvetarisirnya,” ungkapnya.

Selain menyimpan benda-benda pusaka yang monumental, terdapat pula berbagai macam ritual di setiap wilayah di Kota Baubau. Misalnya pekakande-kandea, tuturangiana andala, dan Maataa.

Orang nomor satu di Kota Baubau ini kembali memperkenalkan nilai-nilai luhur daerah yang selalu digemakan yakni Polima. Falsafah yang berasal dari Sara Pataaguna ini, bahkan telah dituangkan dalam disertasinya untuk meraih gelar doktor di IPDN Jatinangor.

“Saya elaborasi Sara Pataanguna dengan pemerintahan, sehingga melahirkan sebuah konsep kepemimpinan pemerintahan Polima. Terakhir saya susun buku yang berjudul Polima Gema Pancasila dari Baubau,” imbuhnya. (**)

Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel:

WA TINI, WARGA LIA MAWI, KAB WAKATOBI MENGAMUK KARENA TIDAK DAPAT BANTUAN TERDAMPAK COVID 19

Seorang Warga Wakatobi bernama WaTini mengamuk di Kantor Desanya karena tidak mendapatkan bantuan terdampak Covid-19. Wa Tini merasa dianaktirikan karena senmua jenis bantuan yang disalurkan tak satu pun yang dia dapatkan. Meja dan kursi dalam kantor pun menjadi sasaran amukannya.@BAUBAUPOST TV CHANNEL

Visited 1 times, 1 visit(s) today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *