Peliput: Gustam Editor: Zaman Adha

BAUBAU, BP – Polri terus berupaya memberantas intoleransi dan paham radikalisme di Indonesia. Salah satunya dengan menggelar diskusi bersama Pemerintah Kota Baubau, sejumlah organisasi masyarakat dan aparat penegak hukum di aula kantor Walikota Baubau, Rabu (17/05).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, semua elemen masyarakat harus membangun komunikasi dan informasi dengan baik. Sehingga dapat memblokir celah masuknya intoleransi dan paham radikalisme yang akan memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Yang paling penting itu komunikasi dan informasi, karena terkadang banyak kekacauan karena informasi yang bersifat provokasi. Jangan pernah biarkan bibit-bibit intoleransi dan radikalisme tumbuh dan berkembang di negara kita ini,” tutur Jenderal bintang satu ini.

Ditempat yang sama, Kapolres Baubau AKBP Suryo Aji SIk mengungkapkan, dalam rangka membasmi intoleransi dan paham radikalisme, pihaknya akan mengedepankan peran Bhabinkamtibmas yang lebih dekat dengan masyarakat. Pendekatan terhadap semua elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, LSM dan organisasi kemasyarakatan juga akan dilakukan.

“Kami mengambil langkah awal dengan mengedepankan kearifan lokal Bhabinkamtibmas secara persuasif yang dekat dengan masyarakat.

Kami juga akan mendekati semua tokoh-tokoh agama untuk menyatukan persepsi yang sifatnya bisa menangkal paham radikalisme.

Kemudian kepada masyarakat, tokoh pemuda,
LSM maupun media,” pungkasnya. (#)

Sementara itu, Walikota Baubau Dr AS Tamrin MH dalam sambutannya mengatakan, diskusi tersebut dibangun guna mempertahankan keutuhan NKRI dari ancaman intoleransi dan paham radikalisme. Untuk itu, semangat Proklamasi, Nasionalisme serta nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi Negara Republik Indonesia harus dipegang teguh oleh warganya.

“Acara ini merupakan salah satu rantai koordinasi untuk menjaga keutuhan NKRI.

Kita harus intens mengembangkan semangat nasionalisme dan kembali kepada fitrah pada saat negara kita ini diproklamirkan.

Kita tak bisa pungkiri, Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku, agama dan ras. Dari keragaman itu, kita harus hargai Pancasila sebagai landasan hidup, ideologi dan alat pemersatu kita,” kata AS Tamrin. (#)

Visited 1 times, 1 visit(s) today