Laporan : Hasrin Ilmi
KENDARI,BP– Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati tiga daerah, Buton Tengah, Buton Selatan dan Muna Barat, senin (22/05) di Aula Bahteramas Kantor Gubernur Sultra berjalan dengan baik. Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H Nur Alam SE dalam sambutannya memiliki catatan dan pelajaran positif dari tiga bupati yang dilantik.
Dikatakan, dalam proses pelantikan ini pihaknya bisa mengambil hikmah dan pelajaran penting dari ke tiga bupati yang dilantiknya. Bahkan, orang nomor satu di Sultra ini mengakui ketiga memiliki nilai nilai pelajaran yang sangat positif. Sebagai contoh, saudara Rajiun Tumada dan Ahmad Lamani sebagai Bupati dan Wakil Bupati Muna Barat adalah contoh yang positif bagi seorang staf yang selalu loyal dan taat kepada pimpinan.
“Saudara Rajiun mantan ajudan saya, Ahmad Lamani mantan Kepala Sekretariat Tata Usaha Kantor Gubernur. Keduanya saya kader dari tingkat eselon III dan pada akhirnya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Muna Barat. Ini adalah pelajaran yang baik sebagai sataf karena memiliki dedikasi dan kompetensi yang tinggi serta profesionalisme yang sangat tinggi,”katanya.
Selanjutnya, untuk Bupati dan Wakil Bupati Buton Tengah, Nur Alam mengaku mengenal Samahudin SE setelah pemilihan Bupati dan Wakil Bupati selesai. Dia (Samahudin-red) melaporkan kepadanya disamping telah memenangkan pemilihan sebagai Bupati di Buton Tengah sebenarnya, dirinya sudah lama bekerja sama dengan Gubernur Sultra.
Meski sempat terkejut dengan laporan tersebut, ternyata Samahudin adalah rekanan atau kontraktor pada Dinas PU Sulawesi Tenggara. Pelajaran apa yang harus disampaikan, sebagai rekanan di Dinas PU Sultra sejak menjabat sebagai Gubernur dan dia (Samahudin-red) hingga terpilih menjadi Bupati Buton Tengah tidak sekkalipun bertatap muka dan bertemu denganya.
“Ini artinya, ketiga saudara bertiga menjadi bupati tidak perlu harus berkumpul dengan kontraktor. Biarkan mekanisme pelaksanaan barang dan jasa sesuai dengan perundang undangan yang berlaku karena tuntutannya harus akuntabel dan transparan setiap saat,”ungkapnya.
Sedangkan, untuk Agus Feisal Hidayat sebagai putra mantan Bupati Buton dua periode H Sjafei Kahar, kata Nur Alam, Tuhan memberikan hikmah dari perjalanan hidup manusia. Andaikata Dia (Agus Feisal -red) terpilih pada periode yang lalu, maka persepsi negatif orang kepadanya akan selalu lahir karena menggantikan bapaknya.
” Tuhan sudah mengatur nasib orang maka tinggal menunggu waktu kapan tibanya. Dia terpilih setelah jedah satu periode dan kemenangannya bagi saya adalah murni perjuangannya bukan karena ditmang oleh bapaknya untuk menjadi bupati,”katanya.
Lebih lanjut dikatakan, ketiga bupati ini memiliki arti dan pelajaran yang sangat besar kepadanya. Untuk itu, saat menerima ketiganya dalam konsultasi memberikan pelajaran dan wejangan dibalik praktek praktek normatif sebagai kepala daerah.
“Yang pasti saudara bertiga harus menjadi pemimpin masyarakat , tida hanya sebagai pemimpin organisasi dan lembaga pemerintahan kabupaten. Semua harus ditangglakan dan konsentrasi untuk sebagai pemimpin pemerintahan dan masyarakat secara utuh,”tutupnya.