F12.0 La Ode Mustari ikut menghadiri launching beras sejahtra yang dilakukan Gubernur Sultra Dr H Nur Alam SE MSi di Kantor Palagimata Kota Baubau La Ode Mustari ikut menghadiri launching beras sejahtra yang dilakukan Gubernur Sultra Dr H Nur Alam SE MSi di Kantor Palagimata Kota Baubau

Awalnya Tidak Tahu Balihonya Terpasang, Kini Mengaku Dapat Dukungan dari Gerbong Syafei Kahar

Laporan: Ardi Toris

BAUBAU, BP-Munculnya baliho La Ode Mustari untuk maju sebagai Balon Walikota Baubau periode 2018-2023 mengundang pertanyaan publik apakah dia benar-benar serius? La Ode Mustari menanggapi bahwa untuk maju sebagai calon walikota undang-undang menjamin setiap warga negara untuk menyalurkan hak politiknya.

“Percaya atau tidak, ini bulan Ramadan bahwa munculnya baliho itu adalah spontanitas dari teman-teman saya. Jadi mereka datang di Kendari waktu HUT Sultra dan meminta untuk mengambil fotoku. Saya bilang silahkan. Lalu mereka bilang kenapa bapak tidak mau pasang bubu, istilahnya pasang jaring toooch…Lillahi taala, itu menandakan ada respon masyarakat, kita ini besar karena respon masyarakat,” ucapnya, Kamis (01/06).

Karena ada respon masyarakat, lanjutnya, maka Mustari berpikir untuk mencoba peluang maju di Pilwali 2018. Dia sadar bahwa sudah tiga kali mencoba peruntungan maju di Pilwali Baubau dan ini adalah kali keempat.

“Semuanya pasti mengarah keelektabilitas. Politik ini kan dinamis. Kita hanya merencanakan tapi tuhan yang menentukan. Jangan tanya 01 atau 02. Karena dinamisnya itu, ada faktor juga dari kandidat lain. Nanti kita lihat perkembangan. saya kira memutuskan jadi 02 tidak secepat ini,” katanya.

Dia pun mengaku sudah membangun komunikasi dengan semua partai politik (Parpol), namun Mustari masih merahasiakan Parpol apa yang akan menjadi kenderaan politiknya. Menurutnya, kandidat balon walikota Baubau masing-masing mempunyai strategi sendiri dalam mengumumkan Parpol yang jadi kenderaan politiknya, ada yang terang-terangan dan ada yang tertutup.

“Saya belum melirik untuk maju sebagai calon independen. Apalagi waktunya sudah tidak cukup lagi. Parpol masih menjadi incaran utama. Kan nanti selesai lebaran baru saya bentuk tim, untuk trik-trik bagaimana mencari simpati masyarakat,” jelasnya.

Ketika ditanya apakah sudah siap mundir sebagai ASN, mengingat aturan main Pilkada kali ini berbeda dengan masa sebelumnmya, Mustari mengatakan sangat siap. “Apalagi usia saya sekarang ini sudah masuk 54 tahun. Artinya undang-undang menyatakan itu sudah masuk masa pensiun,” katanya dengan nada lugas.

Mustari yang kembali muncul dengan jargon ‘Tetap Berbenah’ mengungkapkan motivasi utamanya untuk selalu maju setiap ada perhelatan Pilkada Baubau tidak lain karena Mustari mengungkapkan dirinya berjasa dalam pembentukan Kota Baubau.

“Sekalipun dalam pembacaan sejarah pembentukan Kota Baubau nama saya tidak pernah disebut padahal saya yang konsep. Masyarakat Kota Baubau tahulah saya ini mengkonsepnya hanya dengan modal kue gabing dengan Forkot,” katanya melanjutkan.

Sekarang, kata Mustari, ada yang memakai gerbonmg Forkot. Padahal Mustari mengaku dialah salah satu pendiri Forkot. “Saya sekertaris Kotif Baubau waktu itu. coba tanya Pak Umar Abibu, kalau tidak percaya. Jadi segala penandatanganan di Baubau itu saya terlibat. Yang tidak berjasa untuk kota Baubau kok berani maju, apalagi saya yang punya jasa. yang namanya pahlawan itu memang tidak selalu nampak dipermukaan,” ungkapnya.

Ketika ditanya apakah benar ada kekuatan gerbong Syafei kahar dibelakangnya untuk maju Pilwali kali ini? Mustari mengatakan secara gamblang bahwa Pak Syafei kahar tidak bisa dipisahkan, “Itu kakak saya. Bicara Pilkada itu kan baku hitung-hitung siapa punya keluarga. Tentu kalau saya maju, kaka saya akan bantu,” kalugas. (***)

Visited 1 times, 1 visit(s) today