Peliput: Darson
BURANGA, BP – Masjid Ataqwa Kulisusu Kabupaten Buton Utara (Butur) sudah akan mulai dibangun. Sarana ibadah yang selama ini hanya berdindingkan papan dan lantai semen kasar bakal disulap menjadi masjid megah.
Pemerintah daerah (Pemda) Butur tak tanggung- tanggung untuk menjadikannya Masjid Agung dengan mengalokasikan anggaran pembangunan sebesar Rp 3 miliar. Dana tersebut berasal dari APBD tahun 2017 ini.
Masjid Ataqwa itu selama ini kondisinya sangat memprihatinkan. Sebab, sebagian dinding yang terbuat dari papan sudah lapuk. Belum lagi lantainya hanya semen kasar.
Sebetulnya, masjid tersebut berusaha direnovasi dengan menggunakan uang sumbangan para jamah dan hibah dari Pemda setempat. Akan tetapi, adanya persoalan sengketa lahan hingga menghambat proses pembangunannya.
Kini, Pemda Butur dibawah pemerintahan Abu Hasan- Ramadio yang mengusung visi mewujudkan masyarakat yang aman berbudaya dan religius. Berkomitmen membangun masjid bersejarah tersebut untuk dijadikan Masjid Agung di daerah paling utara pulau Buton ini.
Keseriusan mewujudkan visi itu, Pemda Butur mulai menganggarkan pembangunan masjid tersebut dengan dana yang cukup fantastik.
“Anggarannya hampir tiga miliar dan anggaran ini pasti tidak cukup, karena masjid ini akan menjadi Masjid Raya atau Agung di Kabupaten Buton Utara, ” kata Bupati Butur, Abu Hasan saat ditemui awak media usai peletakan batu pertama pembangunan Masjid Ataqwa Kulisusu, Sabtu (17/6).
Kendati demikian, orang nomor satu di Butur itu berjanji akan memerintahkan supaya dikerjakan lebih cepat. Sehingga, dapat diketahui sejauh mana progres pembangunannya.
“Kita akan liat perkembangannya, nanti akan dianggarkan kembali ke APBD Perubahan nanti,” ujarnya.
Mantan Kabiro Humas Pemprov Sultra ini berharap, masjid ini menjadi pusat kegiatan keumatan. Selain itu, untuk tempat perpustakaan, Tamir masjid, dan menjadi pesantren mini.
“Jadi fungsinya bisa untuk beribadah secara umum dan sebagai tempat pembinaan anak serta pembinaan umat secara umum, ” jelasnya.
Keinginannya menjadikan Masjid Ataqwa ini sebagai Masjid Raya atau Masjid Agung di Butur, tambah Abu Hasan karena posisinya sangat central dan juga menyimpan nilai historis sejarah.
“Ini masjid pertama di Kulisusu. Kemudian, keberadaannya di tengah Desa Lipu dan Desa Bangkudu. Masjid ini juga menjadi sarana beribadah nomor satu sejak dulu di Kulisusu pada zamannya. Dulu tercipta kerukunan antara lain karena fungsinya masjid ini sebagai sarana ibadah dan fungsinya lapangan raja jin sebagai sarana olahraga, “terang Abu Hasan. (*