Peliput: Amirul
BATAUGA, BP – Wakil Bupati Buton Selatan La Ode Arusani optimis Kecamatan Siompu teraliri listrik sebelum lebaran, pasalnya kendala trafo dan kabel yang sebelumnya menjadi penyebab terlambat masuknya listrik di Siompu kini sudah teratasi, bahkan sudah tiba di Kecamatan Siompu dan siap dipasang.
La Ode Arusani yang juga asli Siompu mengatakan, ia telah dikonfirmasi oleh pihak PLN Cabang Baubau, bahwa paska survey kesiapan komponen jaringan listrik beberapa waktu lalu, kendala trafo dan kabel sudah tiba di Kecamatan Siompu untuk selanjutnya dipasang, sehingga dipastikan sebelum lebaran warga Siompu dan Siompu Barat sudah menikmati aliran listrik 24 jam.
“Saya dikonfirmasi bahwa trafo dan kabel sudah tiba di Siompu untuk segera dipasang, dan PLN menjamin akan mengupayakan aliran listrik khususnya Siompu sudah menikmati listrik 24 jam,” ucap La Ode Arusani saat ditemui beberapa waktu lalu.
Ditempat terpisah, Kabag Ekonomi dan SDA Hanok Z Mariang mengatakan, usai PLN Cabang Baubau melakukan survey kesiapan pembangkit dan jaringan di pulau Siompu beberapa waktu lalu, memang ditemukan kekurangan beberapa komponen jaringan listrik yakni trafo dan kabel yang datang terlambat. Namun pasca survey, pihak PLN mengkorfirmasi bahwa trafo sudah tiba di Siompu.
“Trafo ini yang menjadi kendala karena saat itu masih diambil dari PLN unit Tomia, Wakatobi untuk dikirim ke Siompu, apa lagi cuaca saat ini tidak mendukung. Namun trafonya telah masuk di Siompu dan pihak PLN menjamin sebelum lebaran pulau Siompu khususnya Kecamatan Siompu sudah teraliri listrik,” ucap Hanok.
Dikatakannya, untuk listrik di Kecamatan Siompu Barat memang sejak dulu sudah ada pembangkit listiknya untuk mengaliri Kecamatan Siompu Barat, hanya saja saat ini beberapa pembangkitnya sedang dalam proses perbaikan, sehingga aliran listrik di Siompu Barat terjadi gangguan, dan terjadi pemadaman bergilir.
“Kalau di Kecamatan Siompu Barat sudah ada pembangkitnya, hanya sementara mesinnya tidak sehat. Bisa dibilang sakit-sakitan, makanya ada pemadaman bergilir disana. Tetapi dengan hadirnya tiga mesin pembangkit tenaga diesel yang ada di Kecamatan Siompu dengan kapasitas 0.75 Megawatt pengadaan tahun 2016 ini, jika beroperasi akan menjangkau dua kecamatan,” tuturnya.
Pihak PLN juga mempertanyakan kesiapan dokumen Analisa Dampak Lingkungan (Amdal), kata mantan Kepala Kantor Lingkungan Hidup ini, tentang Amdal itu pihaknya telah melengkapi sejak Desember 2016, jadi tidak ada masalah.
“Saya sudah bilang terkait dokumen Amdal, UPL-UKL sudah dilengkapi sejak saya masih di Lingkungan Hidup, kalau tidak salah Desember lalu,” katanya.
Sementara untuk pembangkit listrik yang ada di Desa Molona Kecamatan Siompu Barat, rencananya akan dipindahkan dan menambah daya listrik di Kecamatan Kadatua untuk mengaliri aliran listrik di tiga desa, yakni Desa Lipu, Banabungi Selatan dan Banabungi.
“Rencana Pemkab Busel dan PLN akan memindahkan mesin pembangkit di Desa Molona ke Kadatua, tetapi pemindahkan itu tidak mengejar target, sebelum lebaran ditiga desa itu dialiri listrik, namun kemungkinan tidak seluruh mesin dan komponen dibawa karena perlu dibicarakan dulu seberapa besar kapasitas yang dibutuhkan di Kadataua,” ujarnya.
Ditambahkan, di Pulau Siompu untuk pengadaan mesin pembangkit listrik tenaga diesel masih akan direncanakan kedepan.
“Jadi satu-satu dulu diurus, untuk wilayah Batuatas masih direncanakan seperti apa kedepan. Sementara listrik di Batuatas, sebagian masyarakat masih menggunakan pembangkit listrik tenaga surya,” pungkasnya.(*)