BURANGA, BP – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Buton Utara (Butur) hingga memasuki bulan Juli 2017 ini, baru mencapai Rp 1 miliar. Angka tersebut sangat jauh dari harapan, yang ditargetkan PAD tahun ini sebesar Rp 12 miliar.
Perolehan itu membuat Bupati Butur Abu Hasan geram. Dirinya kecewa dengan kinerja pimpinan satuan perangkat kerja daerah (SKPD).
Ia pun tak tinggal diam melihat kinerja para bawahannya itu. Salah satu langkah yang dilakukannya ialah mengevaluasi mereka.
Orang nomor satu di Butur ini tak segan-segan mencopot kepala SKPD berkinerja buruk dan tak loyal kepada pimpinan dalam mempertanggung jawabkan tugas yang diembannya.
“Saya sudah mengumpulkan semua kepala SKPD untuk duduk bersama melaporkan setoran hasil pendapatan asli daerah mayoritas masih dari jauh dari harapan. Padahal, target PAD Butur tahun ini hanya Rp 12 miliar, ” kata Abu Hasan, beberapa waktu lalu di Ereke.
Jika bandingkan dengan daerah lain, tambhanya angka tersebut sangat kecil. Namun, yang tercapai baru menyentuh angka Rp 1 miliar lebih.
Abu Hasan mempringatkan, baik kepala SKPD defenitif maupun para pelaksana tugas sementara (Plt) untuk meningkatkan dan memaksimalkan kinerjanya.
“Para Plt yang mengemban amanah sebagai kepala dinas dan badan lingkup pemerintah jangan berharap banyak untuk diangkat atau dilantik menjadi kadis definitif jika kinerjanya selama menjabat tidak sesuai yang diharapkan. Saat ini ada 17 pelaksana tugas sementara menjabat sebagai kepala dinas, ” tegas Abu Hasan.
Berbeda dengan bupati, Kepala Badan Keuangan Daerah Butur, Tasir mengungkapkan, kalau progres pendapatan asli daerah terjadi peningkatan kendati tak signifikan. Jika awalnya Rp 800 juta kini telah menyentuh angka Rp 1 Miliar lebih.
Meskipun demikian, mantan Kepala BPMD Butur ini tak menampik, target PAD sebesar Rp 12 miliar yang terealisasi baru 12 persen atau kurang lebih Rp 1 miliar lebih.
“Saya berharap agar sektor-sektor yang bisa menghasilkan PAD harus ditingkatkan, “harapnya. (***)