F01.4 Tokoh masyarakat Hindu di Baubau Made Artana

Peliput: Asmaddin

BAUBAU, BP – Tokoh masyarakat di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menolak aksi kekerasan dalam menyikapi pelaksanaan dan hasil sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).

Almuharjirin Mulku, Tokoh Masyarakat Kelurahan Baadia menyatakan menolak segala bentuk kericuhan atau tindakan yang melawan hukum terkait hasil sidang PHPU yang digelar di Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta.

“Mari kita hormati hukum, taati dan patuhi aturan hukum. Mari jaga persatuan dan kesatuan NKRI,” jelasnya.

Senada dengan H La Ode Makmuni, tokoh masyarakat kelurahan Wajo, dia mengajak seluruh masyarakat Kota Baubau untuk menolak tidakan kriminal, selama proses perselisihan hasil pemilihan umum di MK.

“Mari kita terus menjaga situasi agar tetap harmonis dan kondusif,” tuturnya

Selain itu, salah satu Tokoh masyarakat Hindu Bali Ngkaring-karing Made Artana melalui pesan singkatnya Rabu (19/06), juga mengajak masyarakat Kota Baubau agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan selama proses sidang di MK berlangsung.

“Mari kita terus menjaga agar situasi tetap harmonis, aman dan kondusif,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Artana juga mengutuk tindakan kriminalitas, tindakan rusuh selama proses sidang PHPU bergulir.

Kumandang doa selalu dipanjatkan untuk keselamatan masyarakat kota Baubau oleh pemuda satu ini. “Om swastiastu, semoga selamat atas rahmat tuhan yang maha esa. Om Shanti, shanti, shanti om, Semoga damai atas karunia tuhan yang maha esa,” tutupnya. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today