Peliput: Zul Editor: Zaman Adha
BAUBAU, BP – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian menggelar Executive Meeting bersama Pemerintah Provinsi Sultra di salah satu hotel di Baubau, Kamis (20/06). Kegiatan itu sebagai koordinasi penguatan kawasan kepulauan dalam meningkatkan produksi dan akselerasi ekspor komoditas pertanian.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Karantina Kementan Ir Ali Jamil MP PhD mendorong generasi millenial di Sultra untuk menjadi eksportir. Karena menurutnya, banyak potensi pertanian yang dapat dikembangkan di wilayah Sultra, khususnya kepulauan Buton.
“Salah satu strategi kami, mendorong millenial menjadi eksportir. Untuk itu mari kita bimbing agar jiwa wirausahanya tumbuh,” katanya.
Untuk mendukung eksportir muda, maka perlu fasilitas yang memadai pula. Menurutnya, bandara maupun pelabuhan di kawasan Sultra perlu diupayakan menjadi sarana ekspor.
Ali Jamil juga meminta kepada kepala daerah di Sultra untuk mendukung penuh pembangunan pertanian, untuk meningkatkan produksi dan akselerasi ekpor komoditas pertanian dengan membagun program pertanian berbasis kawasan.
“Bapak sekda, bapak Bupati agar bisa menyusun program pembangunan pertanian berbasis kawasan, kalau tidak berbasis kawasan dikhawatirkan rutinitas dari pada orang ini tidak bisa konsisten,” terangnya.
Potensi pertanian di Sultra sangat besar, namun masih banyak lahan tidur yang belum termanfaatkan. Sehingga diperlukan strategi dari para kepala daerah untuk memanfaatkan lahan menjadi kawasan pertanian yang bernilai ekspor.
“Mohon bantuannya agar lahan itu diseting dan direncanakan pembangunannya berbasis kawasan, apakah itu khusus lada, khusus jeruk misalnya, apakah itu jeruk nipis, jeruk purut maupun jeruk bali dan lain lain. Itu semua komoditas-komoditas yang langsung dapat kita jual keluar negeri,” paparnya.
Upaya-upaya peningkatan ekspor di bidang pertanian kata Ali Jamil, karena Pemerintah Republik Indonesia memiliki cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045.
Sementara itu, Plt Sekda Sultra La Ode Mustari mengatakan, di wilayah Sultra memiliki potensi untuk menjadi pelabuhan ekspor. Kota Baubau dinilai sangat potensial, karena letaknya yang strategis.
“Baubau ini sangat strategis menjadi pelabuhan ekspor, sehingga bisa mengambil peran Pelabuhan Makassar yang kabarnya sudah over kapasitas. Baubau menghubungkan wilayah barat dan timur, sehingga daerah ini sangat layak,” jelasnya.
Mustari menyebut, komoditas di kepulauan Buton yang dapat diekspor seperti jambu mete maupun daun kelor. Dia mencontohkan, Provinsi Nusa Tenggara Timut (NTT) kini sudah mengekspor kelor dengan harga yang cukup tinggi.
Untuk itu dirinya berharap, Pemerintah Kota Baubau dapat mengambil kesempatan itu untuk memajukan daerahnya. (*)