F01.6 Pihak Rektorat Unidayan saat menggelar konferensi pers

BAUBAU, BP – Universitas Dayanu Iksanuddin (Unidayan) Baubau akhirnya merespon demonstrasi mahasiswa beberapa waktu lalu yang menolak kenaikan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Pihak kampus telah melakukan beberapa penyesuaian.

Dalam konfrensi persnya Jumat (05/07), Rektor Unidayan LM Sjamsul Qamar mengungkapkan aksi mahasiswa perlu mendapat perhatian. Sehingga pihaknya melakukan koordinasi kepada pihak yayasan Unidayan dan menarik benang merah dengan melakukan penyesuaian SPP sesuai dengan tuntutan mahasiswa.

” Oleh sebab itu kami mengadaan pertemuan dengan yayasan melakukan evaluasi-evalusai terhadap rencana-rencana kita pada tahun 2019 ini maka keputusannya, SPP untuk mahasiswa baru yang akan datang ini kita sesuaikan walaupun ada kenaikan tapi tidak seperti yang kemarin,” ungkapnya.

Dijelaskan, latar belakang terjadinya kenaikan SPP karena adanya tuntutan kebutuhan di lingkup Unidayan seperti mengikutsertakan pegawai ke dalam BPJS, kegiatan penelitian dan pengabdian, penambahan dosen untuk memenuhi jumlah rasio dosen dan mahasiswa, hingga adanya inflasi di Kota Baubau.

Sementara itu, Wakil Rektor III Andi Tenri mengatakan kenaikan SPP yang dipersoalkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas se-Unidayan beberapa hari yang lalu telah diputuskan namun pelaksanaannya pada tahun akedemik 2019/2020.

” Sementara perencanaan kami untuk tahun 2019 kan sudah ada, jadi perencanaan instititusi tahun 2019 asumsinya adalah SPP yang telah ditetapkan tadi dan diprotes, sehingga kita pikirkan maka nanti akibat dari penurunan SPP nanti mempengarughi variabel variabel perencanaan yang akan kami lakukan, itu konsekuensi utamanya,” katanya.

Lanjutnya Program Studi Informatika dan Sipil memiliki posisi SPP tertinggi, sebelum dinaikkan mencapai Rp 1.850.000, setelah dinaikan mencapai Rp 2.500.000, dan telah disesuaikan menjadi Rp 2.300.000, Sementara itu, untuk SPP yang terendah ditempati Program Studi Perikanan dan Pertanian yang sebelum dinaikkan berkisar Rp 1.650.000, dan fakultas lainnya berkisar Rp 1.850.000.

” Setalah itu kami rapat dan memutuskan melakukan penyesuaian untuk merespon protes tadi itu, makanya ada penurunan sekarang Program Studi Sipil dan Informatika menjadi Rp 2,3 Juta yang terendah Program Studi Perikanan dan Pertanian menjadi Rp 1,8 juta. Ada prodi yang tengah-tegah itu semua Rp 2 juta ada Program Studi Mesin, Pertambangan, Matimatika, Manajemen, Hukum, Bahasa Inggris, Ekonomi, Sejarah, Administrasi, Sosiologi dan Hukum serta Kesehatan Masyarakat itu sudah diputuskan Rp 2 juta,” tandasnya.

Untuk diketahui, dengan adanya penyesuaian SPP yang telah disepakati bersama oleh pihak Rektorat Unidayan dan Yayasan Unidayan, maka akan dikeluarkan Surat Keputusan (SK) Rektor secara resmi.

Peliput: Zul PS

Visited 1 times, 1 visit(s) today