BAUBAU, BP- SMAN 2 Baubau menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklatsar) Palang Merah Remaja (PMR) Tingkat Wira Angkatan XII, Kamis (30/01). Kegiatan ini merupakan wujud penguatan karakter (kualitas positif), dalam rangka meningkatkan keterampilan hidup sehat siswa.
Dihadiri Plh Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Baubau yang juga selaku Kepala Markas PMI Baubau Drs H Yakub Msi, kegiatan ini berlangsung baik, aman, dan kondusif.
Tidak heran, kegiatan sosial ini mendapatkan respon positif serta dukungan penuh dari Kepala SMAN 2 Baubau Muhammad Radi SPd MMPd.
” Saya sangat mendukung kegiatan ini. Mudah-mudahan saat mereka mengikuti program Diklatsar yang dijadwakan selama empat hari kedepan, pokoknya harus ikut 100 persen, jangan setengah-setengah,” ungkap Radi dalam sambutannya.
Ditempat sama, H Yakub menjelaskan, pada prinsipnya palang merah merupakan salah satu wadah yang dibentuk oleh pemerintah dan memiliki landasan hukum untuk membantu meringankan beban penderitaan sesama manusia, tanpa harus memandang golongan, politik, ras, suku, dan agama.
Diketahui, PMI adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan.
” Alhamdulilah pemerintah sudah mengeluarkan UU Nomor 1 Tahun 2018 tentang kepalangmerahan sebagai landasan hukum, yang ditindak lanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2019,” terangnya.
Ditambahkan, Pembina PMR SMAN 2 Baubau Nuryeni mengatakan, kegiatan PMR bertujuan untuk mendidik para siswa agar memiliki jiwa peduli terhadap sesama.
” Dengan adanya pendidikan dan pelatihan ini, mereka akan mendapatkan ilmu agar bagaimana membentuk jiwa kepemimpinan utamanya dalam hal kepalangmeraan ini, bagaimana mereka bisa melakukan kegiatan saling menolong dalam hal-hal yang urgen, karena dari segi medis mereka sudah tahu apa yang akan dilakukan,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Ketua PMR SMAN 2 Baubau Ahsanul Ridho mengungkapkan, kegiatan palang merah telah menjadi program edukasi yang memiliki banyak manfaat positif, baik untuk diri sendiri maupun kepada orang lain.
” Menurut saya, kegiatan ini sangat membantu baik untuk pribadi maupun disekolah. Kalau untuk pribadi, minimal kita bisa merawat keluarga yang ada dirumah dan kita juga bisa menjadi tenaga medis disekolah, misalkan jika ada siswa yang terluka, pingsan, dan lain-lain maka kita sebagai anggota PMR harus siaga dalam memberikan pertolongan pertama,” tandasnya. (*)
Peliput: Arianto W